4. Gagal Adu Domba

173 13 0
                                    

Happy Reading!

Vanessa keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah. Ia sengaja bangun lebih pagi dari biasanya karena hari ini sang Ayah tercinta tidak bisa mengantarkan nya ke sekolah.

Kalau kata Bunda, pekerjaan Ayah nya itu masih sangat banyak sehingga mengharuskan sang Ayah lembur di kantor nya. Alhasil, Vanessa harus berangkat ke sekolah dengan naik angkutan umum.

Ting

Ponsel Vanessa berbunyi, layarnya menampilkan notifikasi chat dari sang moodboster.

Adnan Surya
Nes?

Adnan Surya
Lo hari ini berangkat sekolah sama siapa?

Vanessa.A
Gue naik angkot, Nan. Kenapa emang?

Adnan Surya
Bareng gue aja mau ga?

Adnan Surya
Gue jemput lo ke rumah jam setengah 7 an.

“What? Seriously? Adnan ngajakin gue bareng? Gila anjrit gila. Ganolak gue mah Nan ga nolak,” Vanessa kegirangan sendiri.

Vanessa.A
Emang gapapa Nan?

Adnan Surya
Gapapa lah, emang kenapa? Kan gue yang ngajak.

Vanessa.A
Yaudah boleh Nan.

Adnan Surya
Yaudah, nanti lo sharelock aja.

Vanessa.A
Oke.
Read

Vanessa langsung memakai seragam yang sudah ia siapkan sebelum mandi tadi dengan gerakan cepat.

• • •

15 menit kemudian, Vanessa sudah siap dengan seragam rapih dan sepatu kesayangannya.

“Pagi Bun,” sapa Vanessa terhadap Bunda ketika ia sampai di dapur.

“Pagi juga sayang, hari ini berangkat naik angkot kan?” tanya Bunda memastikan.

“Engga, Bun. Aku berangkat bareng temen sekolah aja. Tadi dia ngajakin bareng,” ucap Vanessa sambil mengambil roti yang sudah disiapkan Bunda di meja makan.

“Temen apa temen?” ujar Bunda menggoda Vanessa. “Temen lah, Bun,” Vanessa menjawab dengan malu malu.

Bunda yang melihatnya langsung tertawa dengan geli. “Hahaha, yaudah kamu hati-hati ya.” kata Bunda kepada Vanessa.

“Iya Bun, siap!” Vanessa menjawab sambil mengangkat tangannya — memberi hormat — bersamaan dengan menghentak kan kaki kanan nya bak seorang tentara yang diberi komando.

Tin Tin..

“Bun kayanya itu temen aku deh,” ujar Vanessa. “Yaudah ayo kita kedepan,” Bunda memimpin jalan.

“Assallamualaikum tante,” ujar Adnan seraya menyalami tangan Rachel.

“Waallaikumussallam. Temennya Nessa ya?” tanya Bunda basa-basi.

“Iya tante. Saya Adnan, temannya Nessa,” ujar Adnan sopan.

“Yaudah, tante nitip Nessa sama kamu ya. Hati-hati bawa motornya. Jangan ngebut ngebut, oke?” ucap Rachel.

“Iya tante siap, Nessa pasti selamat sampai tujuan,” Adnan memberikan senyumannya yang manis.

“Yaudah Bun, aku berangkat dulu ya. Assallamualaikum,” ucap Nessa mengakhiri obrolan keduanya.

Toxic RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang