15. Gebetan

156 7 0
                                        

Happy Reading!!
.
.

“WOY!” Vanessa menggebrak meja yang sedang di kelilingi oleh tiga orang siswi cantik.

“Kenapa sih, Nes? Aku kaget tau,” Chintia mengusap dadanya.

“Au nih bocah satu,” balas Nazwa.

“Tanya ke sahabat lo berdua tuh,” perkataan Vanessa menimbulkan tanda tanya besar di kepala ketiganya.

“Sahabat kita berdua? Maksud 'lo berdua' tuh siapa? tanya Nazwa.

“Lo dan lo.” Vanessa menunjuk Nazwa dan Chintia secara bergantian.

“Berarti...” Chintia memandang Meira.

“Lo ngelakuin apaan Mei?” tanya Nazwa.

“Gue? Gue ga ngelakuin apa-apa kok.” Balas Meira.

“Halah, ngaku lo!” Vanessa ngegas.

“Tenang dulu Nes, kita tanya orang nya.” Nazwa menenangkan. “Jujur deh Mei, lo kenapa?” tanya Nazwa sekali lagi.

“Sumpah gue ga ngel-”

“Ada hubungan apa lo sama Ka Gilang?” Vanessa memotong ucapan Meira.

Deg.

Mampus ketawan, fikir Meira.

“Oh Ka Gilang hehe,” Meira cengengesan.

“Ih ki giling,” Vanessa mencebikkan bibirnya. “Dasar bangke! Bukannya bilang ke kita-kita kalau lo lagi deket sama dia! Sini peluk dulu, yang udah ada gebetan mah beda.” Vanessa memeluk Meira dari samping.

Wait wait, ini apaan sih maksudnya? Aku gangerti.” tanya Chintia.

“Au gue juga, ni bocah satu tadi ngegas banget kaya ibu-ibu kost-kostan yang belum dapet bayaran.” Nazwa menunjuk Vanessa.

“Nih bocah satu juga kenapa coba? Kaga faham gue kaga faham,” kali ini Nazwa menunjuk Meira sambil memutar-mutar kan kepalanya, mendramatisir.

“Hahaha, jadi gini loh guys, biar gue jelasin. Sohib kita yang satu ini ternyata lagi deket sama Ka Gilang. Pasti tau kan Ka Gilang yang mana?” Tanya Vanessa yang di angguki keduanya. “Nah dia deket sama tuh kakel tapi ga bilang-bilang ke kita.”

“Wah anjir parah sih, pantesan lo datang datang ngegas Nes. Kalau gue jadi lo, udah gue un-friend nih bocil satu.” Ucap Nazwa.

“Halah, bocil an juga lo nyet.” Balas Meira tidak terima.

“Bajingan, kena hujat mulu.”

“Eh tapi bukannya tadi kamu marah ya, Nes? Kok sekarang kamu bersikap kaya enggak terjadi apa-apa?” Tanya Chintia.

“Nah kalau yang itu gue just kidd neng, ga mungkin lah gue marah pas sohib gue dapet gebetan kaya gini.” Vanessa menaik turunkan alisnya, menggoda Meira.

“Apaan sih, Nes?” Meira tersenyum malu-malu. “Eh tapi bentar, lo kok bisa tau?” Lanjut Meira.

“Iyalah, kan gue dikasih tau sama K-”

Eh anjir, gue hampir keceplosan. Gue ga boleh bilang kalau info ini dari Ka Raffa, bisa berabe. Tapi gue gapunya alesan. Gimana dong?

“Nes? Lo dikasih tau sama siapa?” tanya Meira.

“Duh itu gue anu, apa sih namanya. Pokoknya ada deh orang, iya orang.” Vanessa nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Lo boong ya sama kita-kita?” Tuding Nazwa.

Toxic RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang