Prolog

16.5K 427 9
                                    

Tahun demi tahun berlalu rasanya sangat singkat bagi pasangan Elma juga Ervin mereka yg telah dikaruniai anak laki laki bernama Relbi Aryana Pratama yg kini usianya menginjak umur 5 tahun. Anak laki laki dari pasangan Ervin dan Elma kini tengah duduk di bangku taman kanak kanak.

Elma yg tengah memperhatikan putranya yg sedang belajar bernyanyi pun tersenyum penuh kehangatan, disana didalam kelas Relbi sedang belajar bernyanyi bersama dengan guru TK nya lalu di samping Relbi berdiri juga seorang gadis kecil dengan rambut diikat dua dan tertawa lepas bernama Adiskia yaitu anak dari pasangan Malik juga Maura.

Lonceng berbunyi tanda jam pelajaran berakhir dan waktu istirahat tiba semua anak anak saling berhamburan keluar untuk mencuci tangan lalu sesudahnya makan makanan yg mereka bekal. Begitupun dengan Relbi yg segera menghampiri sang mamah tercinta yg duduk di kursi yg tersedia disana.

"Mamahhhhhhhh." Teriak sang anak dan dengan penuh kelembutan sang mamah merentangkan tangannya untuk menyambut sang anak ke dalam pelukan

"Anak mamah pintar sekali tadi bernyanyinya." Pujinya membuat sang anak meloncat loncat kesenangan

"Holee mamah tepatin janji na, mamah tungguin Elbi sampai pulang ya ma, ya?" Tanya anak itu

"Iya dong sayang mamah tunggu Relbi sampai pulang, sekarang kita cuci tangan yu terus Relbi makan ya?" Setelah Relbi mengangguk Elma pun membawa Relbi ke wastafel yg masih penuh dengan anak anak yg sedang mencuci tangan

Berbeda dengan seorang gadis kecil yg tampak murung karena sang bunda tidak jadi datang ke sekolahnya, padahal sang bunda kemarin malam sudah berjanji untuk datang.

Akhirnya gadis kecil itu pun mau tak mau ikut berbaris di antara anak anak yg menunggu giliran cuci tangan.

"Kakak Adis jangan cembelut kan ada mamah na Elbi, kan mah?" Ucap Relbi karena tak ingin melihat kakak sepupunya cemberut

"Iya sayang, sekarang kakak Adis cuci tangan yaa? Setelah itu kita makan bareng Tante juga Relbi ya sayang?" Ucap Elma dengan penuh kelembutan

Adis pun hanya mengangguk sebagai jawaban, terkadang Adis cemburu juga marah melihat Relbi atau anak anak lainnya yg begitu dimanja oleh orangtuanya sedangkan Adis tidak. Bukan tanpa sebab itu semua karena Maura yg tengah hamil lagi dengan usia kandungan 3 bulan yg membuatnya terkadang mual atau pusing selain itu Malik pun sibuk dengan urusannya di rumah sakit.

"Makana kan Elbi bilang kakak Adis jangan mau puna adik." Sahut Relbi yg kini mendapat giliran cuci tangan dan dengan sigap Elma membantunya

"Sayang ga boleh ya bicara seperti itu, kakak Adis pasti senang punya adik. Soalnya nanti jadi punya teman bermain." Ucap Elma

Adis pun tersenyum lalu mengangguk membenarkan "Iya Tante, Adis senang sebentar lagi Adis punya teman belmain."

Setelah membantu kedua anak tersebut cuci tangan Elma pun mengajak Relbi juga Adis untuk duduk di kursi taman yg tersedia disana, lalu Elma seperti biasanya membuka bekal makan Relbi yg dibawanya hari ini memang cukup simpel tapi yg penting bergizi dan buatan sendiri. Menu makan Relbi kali ini hanya ayam goreng, capcay, sosis juga beberapa potong jagung rebus.

Adis pun ikut serta membuka bekal makannya dan lagi lagi Adis dibuat kecewa karena bundanya hanya membekalinya roti berisi selai coklat sebanyak 3 potong lalu susu coklat. Elma pun tersenyum lembut lalu mengarahkan sendok yg tadi dipakai Relbi ke Adis agar Adis memakan makanan yg sama dengan Relbi.

"Yu sayang kita makan bareng bareng, lagipula kan lebih enak ya kalo makan bareng bareng?" Adis mengangguk senang lalu melahap makanannya sambil disuapi Elma dan sesekali Elma juga menyuapi Relbi lagi

Makanan pun habis tak bersisa selanjutnya Elma memberikan dot susu pada Relbi meskipun usianya sudah 5 tahun tapi tetap saja Relbi tidak bisa lepas dari dot membuat sang papah alias Ervin sering meledeknya.

"Elbi kok masih ngedot? Kakak aja udah ngga lohhh." Sahut Adis dengan bangganya lalu meminum susu coklat kemasannya

Relbi hanya menggeleng dengan mulut yg sibuk mengedot dan kepalanya bersandar pada tubuh Elma membuat Adis menunduk kecewa lagi, dia tidak pernah dimanja seperti itu oleh sang bunda.

"Mamah, Elbi mau jalan jalan sama papah jadi pulang na kita ke jalan jalan." Ucap Relbi yg sudah meneguk habis susu di dalam dot nya tanpa malu jika nantinya teman temannya mengejek

"Iya sayang, kalo papah pulang cepat ya? Kakak Adis boleh ikut?" Tanya Elma dengan lembut

"Boleh dong, ental Elbi ajak main juga." Sahut Relbi dengan senang

Elma tersenyum senang inilah yg selalu Elma ajarkan pada Relbi untuk saling menyayangi satu sama lain. Elma senang melihat anak juga keponakannya rukun meskipun kadang sering bertengkar layaknya anak anak namun Elma tidak pernah mempermasalahkan itu lagipula Elma tau sebenarnya Adis selalu merasa sedih karena sang bunda yg sibuk mengurusi kehamilannya dan sang ayah yg sibuk bekerja.

Berbeda dengan Elma yg sehari hari berada di rumah dan memanjakan putra semata wayangnya itu bahkan sesekali Relbi merengek agar Elma menunggunya sampai dia pulang sekolah seperti tadi pagi, dan tak jarang Relbi merajuk pada Ervin jika sang papah terlalu sibuk dan pulang malam maka Relbi akan mengadu pada Eyang kesayangannya yaitu Eyang Dito.

Karena Relbi cucu pertama yg begitu disayangi bukannya Relbi yg dimarahi karena banyak meminta namun Ervin lah yg disalahkan oleh Dito karena terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu untuk keluarga alhasil kini Ervin pulang paling telat pukul 3 sore saja dan jam kerjanya dimulai pukul 8 pagi.













Nah buat prolog nya gini dulu aja yaaa

Gimana nih kira kira menurut kalian? Semoga cerita ini ga aku hapus lagi yaa, sayang kalian deh😊😊😊

Vote, komen dan abaikan typo yaa😘😘

Sorry, Elma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang