8. teka teki

3.4K 206 17
                                    

Ervin's POV
Selama diperjalanan Elma tidak sedikitpun bicara bahkan dia terus diam sambil memalingkan wajahnya ke arah kiri. Aku yakin ada sesuatu dan aku tau itu tapi mau bagaimana lagi, menjelaskan sekarang disaat suasana hatinya sedang tidak bagus percuma saja. Mungkin ada baiknya jika nanti malam saja aku menjelaskannya itupun jika dia tidur di kamar kami. Biasanya jika dalam mode badmood dia akan memilih tidur di kamar Relbi.

"Relbi rewel sayang?" Tanyaku berbasa basi dan dia hanya menggeleng samar

Aku menghela nafas, Elma jika sudah badmood maka dia akan diam dan tidak banyak bicara sebenarnya dia memang tipe orang yg pendiam namun bukan berarti dia sulit diajak mengobrol.

"Mau makan dulu ga? Kita beli sesuatu juga gitu buat Relbi?" Tanyaku

"Ngga usah mas."

Huft sudah kubilang sulit membujuk Elma tapi tidak apa dia istriku baik buruknya aku akan menerimanya lagipula dia itu paling tidak bisa marah dalam jangka waktu yg lama, apalagi jika sudah aku jahili maka dia akan senyum senyum merona.

"Yaudah kalo gitu jangan badmood dong." Kataku sambil mencolek hidungnya

"Nggak kok."

Ya sudahlah mau apapun juga dia sedang dalam mode marah padaku jadi lebih baik kupikir aku diam dulu saja. Sekitar 45 menit kami sampai di rumah mamih juga papih niatnya kami kesini hanya untuk menjemput Relbi saja namun pastinya akan sulit apalagi Relbi sedang bermain bersama dengan Gavril yg kini sudah kelas 3 SD juga adiknya Gavril yg berusia 5 tahun kurang.

Saat masuk rumah kami disambut oleh Relbi yg langsung berlari kearahku juga Elma, aku pun langsung menggendong anakku dan menciuminya jujur saja aku rindu padanya hehe padahal hanya baru beberapa jam saja. Tapi begitulah sosok ayah meskipun terkesan tidak punya banyak waktu untuk sang anak tapi diam diam ayah pun selalu merindukan anaknya disaat bekerja.

"Relbi rewel ya?" Tanyaku

"Ndak! Elbi lagi main syama kakak Gavril juga Kakak Asya."

"Berarti ada yg bohong sama papah, bilangnya Relbi rewel." Ucapku sambil melirik kearah Elma yg pura pura tidak mendengar dan malah mengusap rambut Relbi yg ada dalam gendonganku

"Relbi udah makan sayang?" Tanya Elma

"Udah mah, eyang syuapin sama sayul." Jawabnya dan aku pun tersenyum lalu mengangguk dan memberikan tanganku untuk diajak tos
.
.
Setelah istirahat sebentar juga mengobrol bersama Tante Andin juga om Gerry akhirnya aku, Elma juga Relbi pun memutuskan untuk pulang selain itu aku juga cukup lelah ingin segera istirahat.

"Sayang tolong siapin baju mas ya? Mas gerah mau mandi." Kataku dan Elma pun langsung mengangguk

Namun bukannya mandi aku malah rebahan sebentar di kasur dengan hanya bertelanjang dada saja.

"Mas bajunya sudah Elma siapkan juga handuk."

"Makasih sayang."

"Iya." Jawab Elma singkat.

Setelah dirasa keringat juga rasa lelahku berkurang aku pun berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diri dan setelahnya aku akan bicara pada Elma tentang yg mungkin tadi didengarnya bahwa semua itu salah dan hanya akal akalan citra saja. Lagipula aku juga citra ini hanya teman tidak lebih tapi mungkin citra menganggap lebih karena memang aku selalu perhatian padanya saat dulu.

Kurang lebih 20 menit aku mandi setelah berpakaian aku pun keluar dari kamarku dan diluar kamar kosong tidak ada siapa siapa. Aku memutuskan untuk berjalan kearah kamar Relbi ternyata dia sedang asik tidur sambil memeluk guling ya. Akan kubangunkan ketika menjelang Maghrib saja kasihan juga anakku jika aku paksa bangun.

Sorry, Elma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang