22. terjadi padamu

5K 253 33
                                    

Ervin's POV
Pagi ini aku sudah sangat semangat untuk menjemput pangeran kecilku juga ratu cantikku yg tak lain adalah Elma juga Relbi. Asal kalian tau saja acaranya memang sore hari namun aku ingin punya banyak waktu untuk mereka, pagi tadi pun aku sangat sibuk mulai dari membersihkan badanku alias mandi dengan sangat lama agar tubuhku segar tidak seperti kemarin kemarin, lalu menyiapkan baju terbaik untuk bertemu dengan Elma, menyemprotkan parfum ke beberapa bagian, menyisir rapih rambutku dan bersiap bertemu Elma.

Diperjalanan aku tak hentinya memandang sebuket bunga mawar merah untuk Elma ditambah coklat kesukaan Elma. Rasanya seperti remaja sedang kasmaran hehehe benar juga ya dulu saat SMA aku tidak pernah sebucin ini pada perempuan maksudku aku tak pernah mengejar perempuan malah perempuan perempuan itulah yg mengejarku.

Aku bersiul disepanjang jalan tak lupa mengenakan kacamata hitam agar tampak lebih keren. Sesekali saat lampu merah aku membuka ponselku dengan layar utama menampilkan foto Elma yg tengah menggendong Relbi terlihat cantik dan menarik untuk kupandangi terus.

Sesampainya di panti aku segera merapihkan kembali penampilanku lalu segera turun dari mobil dan membawa sebuket bunga untuk Elma tak lupa sebuah coklat besar.

Aku berjalan dan saat sudah sampai halaman depan kulihat Elma tengah ada disana bersama dengan Relbi juga anak anak panti yg lain. Rupanya mereka tengah bermain tapi permainan yg cukup mengasyikan. Mata Elma ditutup menggunakan kain sedangkan tangan Elma meraba raba mencari setiap anak.

Salah seorang anak menepuk pelan lengan Elma namun saat akan menangkapnya anak tersebut berlari. Kulihat mulut Elma membentuk sebuah kerucut. Lucu juga manis.

Aku menghampiri mereka namun saat Relbi aku berteriak aku segera mengkode dengan cara menaruh telunjukku di bibir yg artinya Relbi harus diam. Relbi pun mengangguk sambil mengikuti gayaku meletakan telunjuk di bibirnya.

"Sayang? Anak anak, jangan tinggalin bunda Elma. Relbi sayang? Mamah jangan ditinggal ya nak." Aku menahan tawaku saat tangan Elma lagi lagi meraba kesetiap arah

Aku pun berdiri tepat di belakang Elma. Lalu menepuk bahunya pelan dan Elma segera berbalik kearahku lalu memelukku membuatku terkejut beberapa saat namun sesudahnya membalas pelukan Elma.

Mungkin karena badanku yg besar membuat Elma curiga dan tanpa menebak siapa, Elma segera membuka penutup matanya dan langsung mendongakkan wajahnya menatapku.

"Morning sweetheart." Ucapku namun bukannya membalas Elma malah melepas pelukanku dan langsung berjalan mundur.

"Bunda Elma punya pacar." Sahut salah seorang anak panti laki laki. Membuatku tertawa seketika.

"Om ini bukan pacarnya bunda Elma, tapi suami yg artinya kalian bisa panggil om sebutan ayah." Sahutku membuat semua yg ada disana senang

Namun Relbi hanya mengerucutkan bibirnya saja, aku berjalan mendekatinya

"Dan ini Relbi, adik kalian ya? Kalian harus sayang satu sama lain." Ucapku membuat Relbi pun tersenyum lalu mengangguk

Ya Relbi memang tak menginginkan adik namun dia menginginkan kakak. Bahkan dengan polosnya Relbi bertanya apakah kakak bisa ada ketika Relbi lahir duluan? Oh ya ampun ayolah.

Aku pun tersenyum pada anak anak lalu menyuruh mereka untuk bermain kembali.

"Buat kamu sayang." Ucapku sambil memberikan sebuket bunga dan coklat

Elma menerimanya membuatku senang serasa orang paling bahagia untuk saat ini.

"Lain kali jangan mas, buat apa? Kan lebih baik mas berikan ke kak Maura saja." Aku hanya bisa tersenyum antara senang dan sedih. Senang karena aku tau Elma cemburu dan artinya Elma mencintaiku namun sedih karena Elma tak percaya padaku dan menyangka aku dan Maura memiliki hubungan khusus.

Sorry, Elma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang