3. menginap di rumah eyang

4.1K 204 10
                                    

Elma's POV
Setelah insiden tadi di halaman belakang kini Relbi menjadi murung dan tidak mau melihat kearahku sama sekali, ya aku dan Relbi sedang berada di kamar tamu karena di kamar Relbi pastinya Adis sedang tertidur kasihan jika nantinya malah diganggu oleh Relbi. Aku tau sifat anakku dia memang keras kepala tapi bukan seperti itu cara agar Relbi menurut maksudku tidak perlu memakai nada bentakan.

Lagi dan lagi mas Ervin hanya tau sifat buruk Relbi, jujur saja terkadang aku merasa mas Ervin kurang perhatian dan kurang mengetahui bagaimana Relbi.

"Mah, Elbi mau ke lumah na eyang." Katanya sambil membalikan tubuhnya kearahku

Aku mengangguk tersenyum "Boleh sayang, mau menginap?" Tanyaku karena memang ini adalah malam Sabtu dimana besok Relbi juga libur

Relbi mengangguk antusias dan segera bangun dari tidurnya lalu loncat loncat di atas kasur "Yeayyy telima kasih mamah!" Katanya lalu mencium pipiku yg sudah berubah menjadi posisi duduk sambil memegangi tangan Relbi agar tidak jatuh

"Sama sama sayang. Nah sekarang kita bikin kue yu jadi kuenya bisa dikasih sama eyang." Kataku lagi Relbi mengangguk dan melompat dari kasur ke lantai lalu berlari ke arah dapur

Aku mencepol rambutku asal lalu turun dari kasur untuk mengikuti Relbi, namun saat keluar kamar aku melihat mas Ervin tengah memangku Relbi di ruang tv dengan posisi duduknya. Aku tersenyum melihat itu dan kuharap mas Ervin tidak lagi membentak Relbi.

"Masa gitu aja marah sama papah?" Ucap mas Ervin dengan Relbi dipangkuannya lalu sebelah kaki mas Ervin dilipat seperti duduk sila dan sebelahnya menapaki lantai berlapis karpet bulu.

"Elbi Ndak malah dong sama papah, kata mamah dosa kalo malah sama papah." Sahut Relbi sambil memainkan ponsel mas Ervin dan badannya bersandar di dada mas Ervin

"Pintar sekali anak papah ya? Yaudah Relbi bobo siang gih." Namun Relbi menggeleng

"Elbi mau bikin kue dong syama mamah kata mamah Elbi boleh nginep di lumah na eyang."

Aku pun menghampiri mereka "Ayo sayang kita buat kue." Kataku lalu sesudahnya Relbi menuntun tanganku menuju dapur

Bukannya membantu Relbi malah dengan jahilnya meniup niup tepung terigu ke arah wajahku, memang sekarang posisinya Relbi tengah duduk dekat wastafel sambil terus tertawa karena melihat ulahnya sendiri.

"Relbi jangan dong sayang, masa muka mamah kaya badut." Kataku sambil mencium hidungnya gemas dan mencubit pipinya pelan karena mengingat dia juga tidak suka dicubit pipinya

Seketika Relbi langsung tertawa namun sesudahnya langsung menghentikan aksi jahilnya dan kini beralih pada dia yg memainkan sabun pencuci piring. Ya Allah aktif sekali anakku ini.

"Sayang ga boleh ya." Kataku lagi dan akhirnya Relbi mengangguk patuh lalu mencuci tangannya yg penuh dengan sabun

"Mamah tangan na Elbi licin telus." Ucapnya. Tentu saja karena sedari tadi Relbi terus menuangkan sabun itu ke tangannya.

Aku tersenyum lalu membantu Relbi untuk mencuci tangannya dan untungnya tanganku tidak kotor karena tepung terigu. Saat sudah selesai aku kembali membuat brownies red Velvet kesukaan Relbi juga papih namun selain membuat brownies red Velvet aku juga membuat kue balok red Velvet.

Saat sedang asik membuat cream cheese tiba tiba mas Ervin datang sambil menggendong Adis yg ternyata sudah bangun dengan mata berair seperti habis menangis. Relbi yg melihat itu segera turun dari tempatnya menggunakan kursi yg awalnya kusiapkan untuk dia berdiri, lalu Relbi menghampiri mas Ervin dan menarik narik baju mas Ervin.

"Papah na Elbi Ndak boleh gendong kakak Adis!" Teriak Relbi

Adis pun meronta turun dari pangkuan mas Ervin lalu berdiri di samping Relbi "kakak Adis bantu Elbi buat kue ya?" Ucap Adis pada Relbi yg tengah merajuk karena mas Ervin menggendong Adis

Sorry, Elma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang