1. Cinta kami

8.5K 312 4
                                    


Seorang anak laki laki tengah merajuk kepada sang papah karena tidak menjemputnya saat pulang sekolah tadi sang mamah berusaha membujuknya namun sia sia saja yg bisa membujuk anak itu hanyalah kedua eyang nya dengan diiming imingi mainan baru atau jalan jalan menggunakan sepeda.

Anak laki laki itu tengah duduk di sofa ruang tv dengan bibirnya yg sedikit mengerucut tanda bahwa dia kesal pada sang papah. Lain dengan lelaki yg kini berusia 33 tahun dan akan 34 tahun itu dia tengah membujuk anaknya untuk memaafkannya.

"Relbiiii..... Relbiiii udah dong ngambeknya, maaf deh papah tadi sibuk. Masa ada orang yg mau diobatin harus papah tinggalin?" Bujuk laki laki itu yg tak lain adalah Ervin bahkan kini Ervin telah duduk bersila di karpet bulu sedangkan anaknya mengerucutkan bibirnya sambil menggelengkan kepalanya pertanda kesal pada sang papah

"Sayang ga boleh gitu, kan papah sibuk. Sekarang Relbi minta maaf ya sama papah? Kan Relbi udah janji mau jadi anak yg baik." Sahut Elma yg ikut duduk di samping anaknya yg tengah merajuk itu

"Ndak mau, papah jahat kan kemalin janji mau jemput Elbi." Sahut sang anak dan langsung memeluk sang mamah untuk menyembunyikan tangisannya

Elma pun memeluk Relbi lalu menggendongnya dan berusaha menenangkannya bukan apa apa jika kelamaan menangis Relbi akan sakit demam dan suaranya pun akan hilang.

"Yaudah sekarang kita jalan jalan yu ke rumah eyang uti sama eyang kakung." Ucap Ervin yg berusaha mengambil alih Relbi dari gendongan Elma namun Relbi malah semakin mempererat pegangannya di leher Elma karena tak mau menyakiti sang istri akhirnya Ervin pasrah saja

Ervin pun berjalan ke kamar percuma saja membujuk anaknya itu yg sama keras kepala dengan dirinya semua sifat Ervin sangat menurun pada Relbi begitupun wajah nya juga. Elma pun hanya tersenyum melihat Ervin yg kesal melihat tingkah manja Relbi lagipula bukan salah Relbi melainkan salah Ervin juga kedua eyangnya yg terlalu memanjakan Relbi.

"Papah jahat mah, Elbi mau malahan aja." Katanya sambil menghapus air matanya

Elma pun mendudukkan dirinya kembali di sofa, lelah sebenarnya karena harus mengurus suami, anak bahkan juga rumah namun mau bagaimana lagi Elma sendiri yg memilih untuk tidak memakai jasa art.

"Sayang, papah kan sibuk jadi pasti papah lelah. Relbi ga boleh gitu ya sama papah kan itu papahnya Relbi, emangnya Relbi mau nanti papah pergi jauh?" Spontan Relbi menggeleng saat mendengar ucapan sang mamah lalu segera memeluk sang mamah kembali

"Tapi Elbi mau na jalan jalan." Huftt Elma bahkan sampai menghela nafas anaknya memang keras kepala tapi bagaimanapun Elma sangat menyayanginya lebih dari menyayangi dirinya sendiri

"Kalo hari Minggu aja gimana? Papah pasti mau." Usul Elma dan dengan senyuman Relbi pun mengangguk lalu turun dari pangkuan Elma dan berjalan ke arah kamar Ervin juga Elma

Brakkkk

"Papahhhh, Elbi Ndak mau jalan jalan lagi. Elbi mau sama papah aja di lumah." Ucap Relbi membuat Ervin sedikit kaget karena tingkahnya yg masuk kamar sambil berlari kencang

"Yg bener? Nanti Relbi marah lagi deh sama papah." Ucap Ervin yg menggendong anaknya karena tadi Ervin sedang berdiri di depan kaca untuk memperhatikan dirinya sendiri

"Iya pah, Elbi Ndak mau jalan jalan tapi Elbi mau mainan balu." Sudah Ervin duga anak semata wayangnya pasti bicara ini.

Ervin terkekeh lalu mencium dan menggigit pipi sang anak "Mau mainan apa emang anak papah ini, hm?"

"Elbi mau na jam tangan yg bisa kelualin suala na Elbi yg kaya di iklan pah, kelen kan?" Anak zaman sekarang apakah semua seperti ini?

Ervin mengerut bingung namun sesudahnya dia mengerti maksud dari Relbi "Jangan ya sayang kan Relbi setiap harinya sama mamah jadi mending jangan." Ucap Ervin yg membuat sang anak cemberut lagi lalu dengan segera meminta turun dari gendongan papahnya

Sorry, Elma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang