-
-
-
***Aku tak berminat mendengarkan lagi, sampai Eren menerima uluran gelas itu dan meminumnya.
Brusss
Eren menyemburkan minuman itu, aku yang menjadi sasarannya.
"Ahh, gomen Kirae" ucap Eren yang berusaha mencari kain untuk mengeringkan wajahku yang terkena telak.
"Tidak, Eren" ucapku dan mengelapnya dengan bajuku.
Kami berhenti dan Komandan Pixis sedang mempersiapkan tenggorokannya dengan berdekhem.
"Perhatian"
-
-
-
***Teriakan komadan Pixis menggelegar, menghentikan keributan sementara yang ada di bawah.
"Sekarang aku akan menjelaskan rencana operasi untuk merebut Trost! Tujuan dari operasi ini adalah menutup gerbang yang telah hancur!" Ucap Komandan Pixis memberi jeda.
"Orang yang akan menutupnya , pertama-tama aku akan memperkenalkannya. Dari pasukan kadet, Eren Jaeger! Dia adalah hasil dari eksperimen transformasi kyojin yang kami rahasiakan! Dia bisa memanggil tubuh kyojin dan mengendalikannya! Setelah berubah menjadi kyojin, dia akan membawa batu raksasa yang berada di dekat gerbang depan, membawanya ke lubang di tembok. Lalu menutupnya dengan batu itu! Misi kalian adalah, saat dia membawa batunya kalian lindungi dia dari raksasa lain! Dan juga satu orang cadet, Kirae Akiha yang membantu kalian membasmi titan, kekuatannya setara dengan Levi" ucapan Komandan Pixis.
Aku dan Eren maju memberi tanda hormat. Kebisingan terus terjadi dibawah sana. Aku menatap ke bawah dengan datar.
"Heh, pengecut" ucapku meremehkan, dan mendapatkan senggolan di kakiku dari Eren.
"Diamlah" ucap Eren. Aku memutar bola mataku malas. Aku tak mau mendengar ini, terlalu pengecut.
'untuk apa menjadi prajurit jika pengecut seperti itu' batinku dan memandang remeh ke arah bawah.
Tak beberapa lama keriuhan itu terhenti karena ucapan Komandan Pixis. Aku memandang kebawah, banyak yang mengurungkan perginya.
'huh, boleh juga. Komandan Pixis' batinmu.
Aku melihat Eren yang sepertinya sedang ragu terhadap langkah yang diambilnya. Aku menyenggol kakinya dan menatapnya.
"Percaya dirilah" ucapku tanpa mengeluarkan suara. Dia terkejut melihatku mengucapkan kata itu.
"Hm" ucapnya dan mengangguk.
***
Kami sudah berkumpul dengan regu elit dari terelitnya divisi Garnisun. Aku ditugaskan untuk mengontrol daerah dari titan yang mendekati tempat operasi.
"Kita berpisah, jangan mati" ucap Mikasa kearahku. Aku mengangguk paham. Aku mengarahkan telapak tanganku ke arah Mikasa untuk memintanya tos. Tapi tangan itu malah di sambut tos dari Eren dan Armin yang bergantian. Lalu Mikasa yang terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack On Titan S1 & S2 (Slow Update)
Fanfiction{Very very very slow update} Seorang yang memiliki daya tempur yang tinggi tiba-tiba ia di suruh mengikuti pelatihan cadet yang membuatnya mengikuti semua aturan yang sama sekali ia tidak menginginkannya. Setelah bergabung, misteri demi misteri atas...