9

1.3K 164 20
                                    

-
-
-
***
"Niisan" ucapku yang melihat Erwin menatap Levi dan Eren.

"Hm, Kirae kau ikut aku ke ruangku" ucap Erwin. Kami melangkah bersamaan, kami banyak mengobrol walaupun dengan wajah serius Erwin dan wajah datarku.

"Duduklah dulu, aku mengerjakan beberapa berkas dulu" ucap Erwin yang berjalan menuju meja kerjanya.

Aku mengikutinya, Erwin menatapku bingung.

"Duduklah, aku akan memijitmu niisan" ucapku dan menyuruhnya duduk.

Dia tidak protes dan duduk sembari fokus ke kertas-kertas yang ada di mejanya. Aku memijit bahunya, berharap dia rileks dan beban yang dipikulnya mengurang sedikit saja.

"Kirae kau tau ....."

-
-
-
***

Ucapan Erwin kemarin kembali terngiang dipikiranku.

"Ayolah Kirae lupakan! Tapi kenapa aku-Arghh" erangan frustasimu mungkin terdengar sampai luar karena Sasha dan Mikasa memasuki kamarku dengan tergesa-gesa. Untung saja pintu di kamarku tidak rusak dan terkunci.

"Ada apa Kirae?" Ucap Mikasa

"Ada yang sakit?? Bilang aku akan panggilkan Hanji-san" ucap Sasha

"A, tidak ada apa-apa. Kalian tenang saja, tadi aku lupa untuk mencuci bajuku" ucapku berbohong dengan tatapan datar.

Mereka berdua mengangguk dan menghela nafas. Aku menatap mereka datar. Aku berusaha berdiri, tak senyeri waktu ini. Mungkin aku sudah bisa berjalan, tapi tidak dengan melompat atau berlari.

"Kau sudah bisa berjalan?" Ucap Mikasa yang melihatku berjalan kearah mereka.

"Hm, sedikit. Mungkin baru berjalan saja" ucapku

"Ah, gomen. Kau yang menyelamatkan ku waktu Eren mengamuk" ucap Mikasa

"Ah, sudah lah. Kita sarapan" ucapku dan di sambut dengan gandengan tangan oleh Sasha.

"Tumben Sasha tidak berlari" ucap Cony yang melihatku, Sasha, dan Mikasa di persimpangan.

"Mungkin karena Kirae" ucap Mikasa.

Kami berjalan beriringan kearah ruang makan. Dan disana sudah ada puluhan prajurit dan petinggi. Aku mengantri bersama yang lain, sampai Erwin menghampiriku.

Aku memberinya hormat.

"Selamat pagi, komandan" ucapku.

"Selamat pagi Kirae, panggil aku seperti biasa" ucap Erwin dan mengelus puncak kepalaku sebelum pergi.

"Suasana hatinya sedang baik, kau apakan dia kemarin, Kirae?" Ucap Mike yang menatapku

"Hanya berbincang" ucapku sekenanya. Aku pun mengambil bagian sarapanku. Aku duduk di meja yang kosong, aku ingin sendiri dulu. Tadi aku sudah menolak ajakan dari Armin dan Jean.

Attack On Titan S1 & S2 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang