Chapter 11 - Regret

3.6K 261 43
                                    

***
   "Mengapa kau melakukan ini, Chris?" tanya Megan pelan dan sendu.

    "Aku sudah pernah bilang padamu jangan melakukannya jika kau tidak mempunyai perasaan apapun padaku." ucap Megan dengan air mata yang tiba-tiba saja menetes di wajahnya.

   "Bagaimana jika aku mencintaimu?" Ucapan Chris membuat tubuh Megan membeku mendengarnya.

   "Apa maksudmu? Kau pasti bercanda." ucap Megan tidak percaya sambil tertawa miris. Chris mengulurkan jarinya untuk menghapus jejak air mata di pipi Megan.

   "Aku tidak bercanda," Megan mengangkat kepalanya menatap Chris.

   "Aku mencintaimu, Megan."

***
HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA UNTUK MENGHARGAI PENULIS! COMMENT SETELAH MEMBACA UNTUK SUPPORT PENULIS!!!
***

"Kau mungkin tidak menyangka aku akan mengatakan ini tapi kumohon percayalah." Chris menatap Megan sendu. Kedua tangannya menangkup wajah Megan yang memerah.

"Aku mencintaimu." ucap Chris lagi membuat Megan menangis.

Entahlah, Megan tidak tahu harus melakukan apa. Ia bingung dengan perasaannya sendiri. Ia sangat bahagia mengetahui perasaan Chris yang ternyata mencintainya. Walaupun ia belum begitu yakin. Tapi terbesit juga rasa sedih di relung hatinya. Ia tahu ini salah.

"Mengapa, Chris? Mengapa kau mencintaiku?" tanya Megan dengan air mata yang mengalir di wajahnya.

"Aku mencintaimu tanpa syarat. Aku mencintaimu apa adanya, Megan." Jawaban Chris membuat Megan tertegun. Ia terenyuh mendengar ucapan Chris.

"Mungkin aku terlambat menyadarinya. Aku mencintaimu sejak dulu, Megan." Megan terlihat bingung mendengar ucapan Chris. Bagaimana mungkin pria ini mencintainya sejak dulu.

"Sejak pertama kali aku melihatmu lahir ke dunia ini aku sudah jatuh hati padamu," Chris bergerak menggenggam kedua tangan Megan.

"Aku tidak akan memaksamu untuk membalas perasaanku sekarang. Cukup berikan aku kesempatan untuk membuatmu mencintaiku." Chris menatap Megan sungguh-sungguh. Megan bisa melihat keyakinan yang kuat dari nada bicara dan tatapan pria ini.

"Aku tidak tahu, Chris." Megan menundukan kepalanya.

"Ada apa, Megan?" Chris berkata dengan lembut sambil mengangkat dagu Megan agar ia bisa menatap ke dalam mata biru wanita di hadapannya ini.

"Ini semua salah, Chris. Kita tidak bisa melakukan hal ini." ucap Megan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ucapan Megan membuat Chris semakin tidak mengerti. Apa yang sebenarnya salah.

"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud."

"Hubungan ini tidak akan berhasil. Kau hanya akan membuang-buang waktumu." Megan melepaskan pegangan Chris dari tangannya

"Kau bahkan belum pernah mencobanya, bagaimana kau bisa yakin kita tidak akan berhasil." Chris menatap Megan kecewa. Ia merasa bahwa hanya dirinya yang berjuang sedangkan wanita ini sudah menyerah sebelum berjuang.

"Maafkan aku, Chris." Megan menatap Chris dengan air mata yang turun deras membasahi kedua pipinya. Megan bisa melihat tatapan dingin Chris yang sebelumnya tidak pernah ia lihat. Megan tahu ia sudah menyakiti hati pria itu dan Megan menyesalinya. Ia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Semua ini terlalu cepat bagi Megan.

"Aku harap kau sadar dan tidak akan menyesali keputusanmu." Chris membalikkan tubuhnya dan keluar dari kamar Megan.

Tubuh Megan luruh ke lantai. Isak tangisnya yang sedari tadi ia tahan ia keluarkan. Ia memukul-mukul pelan dadanya merasakan sakit di dadanya. Hatinya terasa sangat sakit ketika harus mengatakan suatu hal yang jauh dari apa yang sebenarnya ia rasakan. Jika semuanya tidak serumit ini mungkin sekarang ia sedang berada di pelukan hangat yang selama ini selalu ia damba.

The Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang