Chapter 13 - I Don't Know

3.2K 227 27
                                    

***
"Kau pikir kau bisa membohongiku? Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku." ucap George dengan nada meminta penjelasan.

"Aku tidak berniat menjelaskannya padamu, George." sahut Chris datar.

Chris memicingkan matanya ketika menangkap sosok yang ia kenal. Setelah yakin dengan apa yang ia lihat, matanya memerah dan rahangnya mengeras, ia segera berdiri dan berjalan cepat menghampiri sosok tersebut. Ia melihat Megan sedang berusaha melepaskan diri dari seorang pria yang berusaha menyentuhnya. Dalam hati, Chris merutuki sifat keras kepala Megan karena tidak mau menuruti perintahnya. Dan, dimana anak buahnya yang sudah ia kerahkan untuk menjaga wanita itu, ingatkan dia untuk memecat mereka.

   'BUGH! BUGH! BUGH!'

***
HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA UNTUK MENGHARGAI PENULIS! COMMENT SETELAH MEMBACA UNTUK SUPPORT PENULIS!!!
***
   Chris menarik pria itu dengan kasar dan melayangkan tinju berkali-kali tanpa ampun. Megan nyaris mengeluarkan air matanya. Baru pertama kali ia melihat Chris kehilangan kontrol seperti ini. Tubuhnya membatu di tempat. Sedangkan hampir seluruh perhatian penghuni klub malam itu mengarah ke Chris. Megan berusaha untuk memberanikan diri menahan Chris ketika sadar jika tidak di hentikan mungkin pria brengsek itu akan meninggal karena keadaannya sudah sekarat.

"Chris! Ku mohon berhentilah! Ku mohon!" pinta Megan sambil memeluk Chris dari belakang.

Chris bisa merasakan pundaknya basah akibat air mata Megan yang tak dapat terbendung lagi. Ingin rasanya ia lanjut memukuli pria di bawahnya ini, tapi baginya keadaan Megan lebih penting saat ini. Chris segera menarik Megan keluar dan membawanya masuk ke dalam mobil. Pria itu menyalakan mesin dan mulai menjalankan mobil dengan kecepatan penuh. Megan hanya bisa berdiam diri karena ia tahu dirinya salah. Sesampainya di hotel Chris segera turun dan berjalan meninggalkan Megan yang membuntuti di belakang pria itu. Keadaan masih saja hening, tidak ada satupun yang membuka suara hingga mereka sampai di dalam kamar hotel Megan.

   "Istirahatlah." ucap Chris lalu membalikkan badan dan ingin pergi meninggalkan Megan sebelum langkahnya terhenti mendengar kalimat yang berhasil keluar dari mulut Megan.

   "Maafkan aku." ucap Megan lirih, ia menundukkan kepalanya sedangkan kedua tangannya memilin baju yang ia pakai dengan gugup. Ia sudah menyiapkan diri jika Chris akan memarahinya karena memang ia patut mendapatkan itu.

   Chris berjalan mendekati Megan, setiap langkah pria itu terasa menakutkan untuk Megan, tanpa sadar ia bergerak mundur hingga tubuhnya menabrak ranjang dan jatuh terduduk di atasnya. Chris berdiri tepat di hadapan Megan, wanita itu hanya berani menatap sepasang sepatu putih yang Chris pakai. Tanpa diduga Chris bertumpu pada satu lutut di hadapan Megan, sontak membuat wanita itu menatap wajah Chris. Dari penglihatan Megan pria itu tampak akan marah dilihat dari tatapan tajam dan nafas menggebu. Beberapa detik kemudian Chris menghembuskan nafas kasar lalu tatapannya berganti menjadi lembut.

   "Maafkan aku karena gagal menjagamu, aku menyesal." ucap Chris sambil menatap Megan penuh penyesalan. Hal itu lantas membuat mata Megan berkaca-kaca.

   "Kau tidak salah, Chris. Aku yang salah. Jika saja aku mendengarkan perintahmu untuk tidak pergi kemanapun kejadian tadi tidak akan terjadi." ucap Megan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menandakan bahwa Chris sama sekali tidak salah atas apa yang telah terjadi.

   "Seharusnya aku lebih bisa mengawasimu agar kau tidak diperlakukan seperti tadi. Maaf aku gagal menjagamu, Megan." ucap Chris lalu mengusap wajahnya kasar.

   "Tidak, kau tidak gagal Chris." ucap Megan lalu bergerak memeluk Chris. Air mata Megan kembali turun membasahi pipinya. Chris terlihat sedikit kaget namun kemudian ia membalas pelukan Megan tak kalah erat. Setelah beberapa saat Chris mengurai pelukan mereka lalu menatap wajah sembab Megan yang menurutnya lucu.

The Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang