Chapter 3 - Another Feeling

5.8K 328 12
                                    

***
"Megan Hill, apakah benar bahwa kau adalah korban penculikan lima belas tahun yang lalu?" pertanyaan seorang wartawan itu membuat seluruh penghuni ruangan langsung berbisik-bisik menebak apakah hal itu benar adanya.

   Tubuh Megan menegang, tangannya saling bertautan gemetar, senyum manis yang sedari awal menghiasi wajahnya kini telah luntur tergantikan dengan raut gugup. William yang menyadari itu kemudian menggenggam erat tangan Megan berusaha untuk menguatkan wanita di sampingnya itu.

   "Kau salah. Bukan aku, tapi saudara perempuanku yang menjadi korbannya." jawab Jessi dengan nada dingin dan tatapan tak terbaca.

***
VOTE TERLEBIH DAHULU DAN COMMENT SESUDAH MEMBACA!
***

   "Sampai kapan kau akan terus memintaku mengantarkan makan siangmu setiap hari, Chris?" tanya seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan sahabat kurang ajarnya, Christopher.

   "Sampai aku pensiun." sahut Chris tanpa mengalihkan perhatiannyan dari laptop di hadapannya.

   "Shit! Aku bisa gila jika kau terus mengganggu pekerjaanku dengan alasan tidak mau makan jika bukan aku yang mengantarkannya." ucap pria itu dengan tatapan frustasinya.

   "Kau ini dokter pribadiku John karena itu aku juga ingin kau mengatur makanan untukku yang sehat dan bergizi." sahut Chris sambil menatap Johnny sahabatnya itu yang kini tengah duduk di sofa.

   "Alasan. Cepat kau cari pasangan agar dia saja yang mengantarkan makananmu bukan aku lagi." kesal John mengingat ia menjadi tukang catering Chris hampir tiga bulan belakangan ini.

   "Cepat makan! Kalau bukan aunt Jessi yang memintaku aku juga tidak sudi memperlakukanmu dengan baik." ketus John mengingat permohonan Jessi yang sudah ia anggap ibunya itu untuk menjaga kesehatan Chris yang sempat drop tiga bulan yang lalu.

   Chris bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sofa. Ia duduk di samping John dan membuka kotak makanan yang ada di meja. Ada pasta dan juga bermacam sayuran ada di dalamnya. Tak lupa juga buah apel kesukaannya dan sekotak susu putih. Seperti makanan anak tk namun ia tidak keberatan asal bisa membuat rasa lapar di perutnya hilang. John mengambil remote televisi dan menyalakannya menampilkan acara selebriti.

   "Supermodel ternama dengan bayaran tertinggi di dunia, Megan Hill telah kembali ke tanah air setelah lima tahun menjalankan karier dan pendidikan nya di London."

   "Dia adalah definisi dewi yunani yang akan segera menjadi jodohku." ucap John dengan wajah 'kebelet kawin'

   "Hanya wanita bodoh yang mau denganmu John." celetuk Chris sambil sibuk memakan makanannya. John berdecak sebal mendengar ucapan Chris yang tidak di saring terlebih dahulu.

   "Kabar mengejutkan juga datang dari supermodel satu ini. Diketahui saudara perempuan dari Megan merupakan salah satu korban penculikan lima belas tahun yang lalu."

   Gerakan tangan Chris terhenti, ia mengalihkan pandangannya lalu menatap ke televisi. Di sana ia melihat sosok wanita yang sangat cantik dengan sepasang mata biru yang entah mengapa membuatnya terpaku dan merasakan kerinduan di lubuk hatinya.

"Kenapa? Kau terpana padanya kan?" celetuk John saat melihat pandangan Chris terpaku menatap wanita di layar kaca televisi itu.

"Biasa saja." jawab Chris singkat lalu kembali melanjutkan makan nya yang belum selesai. John menatap ngeri ke arah Chris. Apa sahabatnya itu sudah tidak waras, mengalami masalah mata, atau yang lebih parahnya tidak menyukai wanita lagi.

The Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang