Chapter 23 - I Let You Go

2K 146 26
                                    

***

   "Apa maksud ucapanmu? Aku tidak mengerti."

   "Akan ku buat dia hancur dan menderita melebihi apa yang aku rasakan saat ini."

   "Mengapa kau berubah? Aku tahu kau tidak seperti ini. Ku mohon jangan sakiti dia." Megan menatap tidak percaya sekaligus memohon ke arah pria itu.

   "Aku tidak pernah berubah. Kau hanya tidak pernah tahu diriku yang sebenarnya."

   "Ku harap kau tidak akan menyesal dengan keputusanmu ini." Pria itu bangkit berdiri menjulang di hadapan Megan. "Dan selamat menikmati pembalasan dariku."

***
HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA UNTUK MENGHARGAI PENULIS! COMMENT SETELAH MEMBACA UNTUK SUPPORT PENULIS!!!
***

   Megan menatap tak percaya ke arah pria yang kini telah berjalan menjauh darinya. Sosok yang ia kira merupakan pria sempurna dengan kebaikan hatinya. Namun, nyatanya pria itu mempunyai sisi lain yang selama ini Megan tidak ketahui. Sisi gelap pria itu yang membuat Megan menyesal karena pernah mengenalnya sampai sejauh ini. Sepuluh tahun ia bersama dengan Matt tak pernah ada sedikit pun di benaknya bahwa Matt bukanlah pria yang jahat. Matteo Kazakov, pria yang membuat Megan merasa bodoh sekaligus dikhianati.

   Sekarang saat dirinya sudah tahu apa yang harus ia lakukan, masalah lain kembali muncul. Hatinya kembali bimbang dengan tindakan apa yang sekarang ia harus ambil. Ia tidak mungkin bisa menghiraukan ancaman Matt, pria itu terlalu berkuasa untuk di remehkan. Entah apa ancaman yang dimaksud oleh pria itu, tapi yang pasti itu sesuatu yang sangat buruk. Megan harus bersiap dengan segala sesuatu yang akan terjadi. Ia tidak ingin sampai membahayakan orang lain, terutama Chris.

   Ponsel Megan bergetar. Ia mengambilnya dari dalam tas dan nama Chris tertera di layar ponselnya. Megan ragu untuk mengangkat panggilan Chris. Ia harus tetap menjaga jarak dengan Chris setidaknya sampai ia tahu apa yang akan dilakukan Matt dan langkah apa yang harus ia ambil. Megan menghiraukan panggilan Chris dan melangkah pergi untuk kembali ke apartemen miliknya.

***

   Megan berusaha untuk membuka matanya. Tangannya meraba-raba nakas di samping tempat tidurnya untuk mencari ponselnya. Ia lalu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Ia lalu berjalan ke arah kamar mandi dan melakukan ritual paginya. Setelah selesai ia pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Hanya semangkuk oatmeal dengan pisang dan satu gelas susu putih. Ia sedang tidak ingin memasak. Megan lalu membawa sarapannya ke ruang tv, menjatuhkan dirinya di atas sofa empuknya, lalu memutar tayangan berita.

"Berita yang sangat mengejutkan pagi ini datang dari perusahaan ternama nomor satu di dunia, Ashton Corporation," Tatapan Megan langsung tertuju pada layar televisi.

"Hanya dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam, saham milik Ashton Corporation turun hingga mencapai lima persen dan terus meningkat." Megan membelalakan matanya. Ini sangatlah buruk. Ia tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi. Pasti ada sesuatu yang salah. Perusahaan sekelas Ashton Corporation tidak mungkin dengan mudahnya bisa berada dalam kondisi seperti ini.

"Jika hal ini terus berlanjut, kemungkinan dapat terjadi akuisisi perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan lain." Megan menatap kosong. Ia sedang berpikir keras tentang sebenarnya yang terjadi. Ia berniat untuk menghubungi Chris, tapi ia sedikit ragu.

   "Terkait hal ini, CEO Ashton Corporation, Christopher Ashton, masih bungkam dan enggan untuk berbicara pada publik. Salah satu sumber mengatakan bahwa Mr. Ashton sedang tidak berada di New York melainkan di Dubai sejak malam tadi. Sekian berita terkini hari ini." Megan mengurungkan niatnya untuk menghubungi Chris. Pria itu pasti sedang sibuk dan kesusahan ia tidak ingin menambah beban pria itu.

The Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang