Chapter 18 - Secret Lover

3K 190 28
                                    

***
Tiba-tiba sebuah sinar terang datang dari arah belakang gadis diikuti klakson truk yang dibunyikan berkali-kali. Gadis itu menoleh dan tubuhnya membeku di tempat seakan seseorang menahannya untuk bergerak.

"AWAS!" teriak Luke berulang kali dengan panik. Truk tersebut semakin mendekat. Luke berlari memeluk gadis kecil itu dan tepat beberapa detik kemudian keduanya terpental membentur pembatas jalan.

Luke membuka matanya perlahan dan saat itu ia bertemu dengan sepasang mata berwarna biru langit yang menatapnya sayu.

"Luke..."

"Lexi..."

***
HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA UNTUK MENGHARGAI PENULIS! COMMENT SETELAH MEMBACA UNTUK SUPPORT PENULIS!!!
150 vote dan comment yang banyak baru update lagi:)
***

   "Megan! Bangun, sayang." ucap Chris
sambil memegang wajah Megan dan mengelusnya pelan. Megan membuka kedua matanya dan ia langsung menatap ke arah Chris. Tubuhnya penuh dengan keringat dingin akibat mimpi barusan.

   "Kau bermimpi buruk?" tanya Chris menatap lembut Megan.

   "Ya, sangat buruk." jawab Megan pelan. Nafasnya masih menggebu-gebu.

   "Apa kau ingin menceritakannya padaku?" Chris membelai wajah Megan dengan ibu jarinya menyalurkan rasa sayangnya. Megan hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya. Chris berusaha mengerti penolakan Megan. Chris yakin pasti ada alasana tersendiri hingga wanita itu tidak ingin bercerita padanya.

   Chris menarik Megan ke dalam pelukannya membuat wajah Megan berhadapan dengan dada bidang Chris. Tangannya terulur mengusap rambut Megan dengan lembut lalu memberikan kecupan di pucuk kepalanya.

***

"Tidak boleh! Aku tidak mengizinkanmu." tegas Chris sambil membuang wajahnya ke arah jendela pesawat.

   "Aku tidak meminta izinmu, Chris. Setuju atau tidak aku tetap akan pergi." sahut Megan final.

   "Jika aku berkata tidak tandanya kau tidak boleh pergi sekalipun kau tidak butuh izinku." Chris menatap nyalang Megan.

   "Astaga, Chris! Ini pekerjaanku dan juga tanggung jawabku." ucap Megan frustasi. Megan menatap kesal ke arah Chris. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan kembali ke New York. Megan baru saja memberi tahu Chris bahwa besok ia akan kembali terbang menuju Italia karena ia harus melakukan pemotretan untuk suatu brand fashion ternama dunia. Ia akan berada di sana selama kurang lebih dua hari saja dan itu artinya ia akan kembali pada hari jumat.

"Ayolah, Chris. Ini pemotretan penting untukku. Jika aku tidak menerimanya aku akan kehilangan kesempatan besar. Boleh, ya?" pinta Megan dengan puppy eyes andalannya. Chris menghela nafas kasar. Tatapannya seketika kembali menjadi lembut. Ia lalu menganggukan kepala pelan.

"Yeay! Thank you." pekik Megan dengan senyum bahagianya lalu mengecup bibir Chris cepat.

"Hanya itu?" tanya Chris menatap Megan datar. Megan menyernyitkan dahinya tanda tidak mengerti.

"Kau pikir tadi itu cukup untuk persediaanku selama tiga hari ke depan?" Chris mendekatkan dirinya ke arah Megan membuat wanita itu spontan memundurkan tubuhnya. Seringaian terlukis di wajah Chris yang sialnya justru membuat pria itu semakin tampan.

The Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang