Chapter 25 - Found You

2K 181 56
                                    

***

   "Megan! Bagaimana pendapatmu tentang pertunangan kakakmu dengaan Mr. Ashton?" Megan membeku di tempatnya. Ia kembali mengingat hal yang sudah ia lupakan. Tubuhnya melemas seketika. Di balik kacamata hitam miliknya matanya sudah memerah. Setelah beberapa saat tertegun kesadarannya mulai kembali. Ia mendongakkan kepalanya lalu membuka kacamata hitamnya yang sedari tadi bertengger di hidung mancungnya.

   "Tentu saja aku ikut bahagia mendengar kabar tersebut. Aku sangat menyayanginya." ucap Megan dengan senyum manis yang berusaha ia tampilkan. Ia mungkin berhasil mengelabui semua orang tapi tidak dengan hatinya. Senyum manis di wajahnya berbanding terbalik dengan rasa sakit yang sedang ia rasakan di dalam dirinya.

   Megan memakai kembali kacamata hitam miliknya lalu melangkahkan kakinya dengan cepat. Ia tidak menghiraukan lagi semua pertanyaan yang dilontarkan untuknya karena saat ini suasana hatinya sukses dibuat hancur hanya dengan satu pertanyaan. Entah pertanyaan apalagi yang akan menghancurkan hatinya jika ia tidak  buru-buru pergi dari sini.

***
HARAP VOTE SEBELUM MEMBACA UNTUK MENGHARGAI PENULIS! COMMENT SETELAH MEMBACA UNTUK SUPPORT PENULIS!!!

***

Megan menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Ia baru saja sampai di kamar hotelnya yang akan ia tempati selama tiga hari ke depan. Ia memejamkan matanya sejenak karena ia sangat lelah dan rasa pegal di seluruh tubuhnya akibat duduk terlalu lama di dalam pesawat. Megan berusaha untuk tidur tapi sayangnya otak cantiknya itu enggan untuk berhenti berpikir.

Setelah kurang lebih sebulan menghilang tanpa ada seorang pun yang tahu ia kemana terkecuali Alex tentunya. Jujur saja ia belum siap atau tidak akan pernah siap untuk kembali sekarang. Jika ia mempunyai pilihan mungkin ia akan lebih memilih menghilang hingga hari kematiannya tiba. Terdengar berlebihan mungkin, tapi siapa yang kuat jika berada di posisinya. Harus melihat saudara perempuannya menikah, mempunyai anak-anak yang lucu, dan hidup bahagia selamanya bersama dengan satu-satunya pria yang kau cintai dari dulu dan mungkin untuk selamanya. Megan tidak tahu harus memperlihatkan reaksi seperti apa, ia tidak sekuat dan senaif itu untuk mengulas senyum bahagia melihat semuanya. Tapi disinilah ia keluar dari tempat pesembunyiannya yang ia yakin seluruh keluarganya, termasuk Chris sudah mengetahui keberadaannya karena seluruh media sedang menampilkan wajahnya di halaman utama. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau lusa yang jelas ia mempunyai firasat yang buruk tentang itu.

Dering handphone Megan yang berada di atas nakas berbunyi, membuat Megan membuka kembali matanya dan bergerak meraihnya. Nama Joselyn tertera di layar. Megan memang belum menghubungi manager sekaligus asistennya itu sejak ia berangkat. Sebelumnya mereka hanya berkomunikasi lewat pesan singkat.

"Halo, Jose." sapa Megan sesaat ia sudah menerima panggilannya.

"Oh my God, Megan! Aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu selama ini!" pekik Joselyn.

"Maafkan aku, Jose. Aku butuh waktu sendiri." jawa Megan dengan sedikit terbesit rasa bersalah karena telah membuat wanita itu mengkhawatirkan keadaannya.

"Sudah puas bermain petak umpetnya?" sarkas Joselyn membuat Megan sedikit terhibur mendengar nada kesal wanita itu.

"Sangat puas sekali." jawab Megan diakhiri dengan kekehan.

"Kau membuatku hampir gila, Meg! Bukan hanya aku saja, tapi keluargamu juga mencarimu." ucap Joselyn dengan helaan nafas kasar. Megan tersenyum miris mendengarnya.

"Aku tahu." sahut Megan singkat. Joselyn menyadari nada Megan yang berbeda. Ia tahu Megan pasti sangat sedih bahkan hingga sekarang.

"Kau akan melakukan fitting pakaiannya besok kan? Kalau begitu kau harus tidur cantik sekarang, jangan sampai begadang! Aku tidak ingin melihat mata pandamu besok pagi!" Joselyn masih saja cerewet seperti biasanya tapi itulah mengapa Megan menyukai dirinya.

The Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang