5. Dipanggil

176 17 1
                                    

Hari senin seperti biasa hari yang sangat malas untuk berangkat sekolah habis libur PR pun banyak pula. hadehh!

"PR buanyak banget udah kaya cucian aja." ujar Wenda malas.

"Gue pinjem lah Der!", lanjutnya memohon.

"Pinjem aja terus gimana mau sukses!?" balas Dera ketus.

"Buruan ntar Bu Ica dateng!" pinta Wenda sekali lagi, memang Dera itu Rajin, Pintar dan juga Cantik tapi sampai sekarang dia masih aja jomblo karena dikira dia itu udah punya pacar itu loh adeknya SiGifran itu katanya pacar Dera aneh? Memang.

Tidak sedikit yang sudah tahu hubungan Dera dengan Gifran tapi ada banyak juga yang belum tahu jadi ya gitu mereka yang belum tahu pasti mengira kalau Dera itu Pacaran sama Gifran. Akur aja gak pernah ehh dibilang pacaran.

Mami sih sering nyuruh mereka buat berangkat pulang bareng aneh banget apa untungnya coba!?

Tapi gak jarang juga Dera naik mobil merah nya sendiri. kalau kalian mau tau namanya Moreh, yang kata Dera lebih bermanfaat dari pada Gifran adik nya sendiri.

 kalau kalian mau tau namanya Moreh, yang kata Dera lebih bermanfaat dari pada Gifran adik nya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel berbunyi semua murid masuk kedalam kelas. Lagi dan lagi Wenda panik sambil menepuk-nepuk lengan Dera, Risih? Sudah pasti.

"Diem lo! Udah ada guru juga." Kata Dera kesal.

"Duhh gimana Der gue belum kelar!",

"Ya itu sih Derita lo! Siniin buku gue!"

Wenda tak bergeming ia masih terus menyalin secepat mungkin, setelahnya ia kembalikan pada Dera walapun ada beberapa nomor yang ia asal karena jawabannya terlalu panjang.

"Eh nak Farel mau nyari siapa, Ibu?" Tanya Bu Ica yang kebetulan masuk dan berpapasan dengan Farel, adik kelas ganteng.

"Pede banget tuh guru! Emang ya, udah tua juga ada yang ganteng dikit langsung centil ishh malu-maluin bukk. "Gerutu Wenda dari tempatnya.

Dera hanya memperhatikan tak menanggapi ocehan Wenda, percuma saja Wenda mengoceh tak ada henti tidak ada namun tak ada tang mendengarkan.

"Maaf bu saya mau nyari Kak Dera dipanggil sama Gifran adiknya bu," Jelas Farel, Dera masih diam bisa-bisanya si Gorila manggil jam segini ada apa sihhh!

"Gak ada waktu, Udah sono lo bilang aja gue lagi ikut pelajaran." Jawab Dera santai.

"Dera. Barangkali penting mending kamu kesana dulu iya kan nak farel?", kata Bu Ica sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Jijik banget denger Bu Ica bilang kayak gitu."  Ungkap Wenda pelan sambil bergidik ngeri.

"Iya kak kayaknya penting."Jawab Farel sopan.

"Kalau sama dia gak ada yang penting sama sekali udah sono dari pada buang-buang waktu gue!" Tolak Dera mentah-mentah.

Hening, semua tidak percaya barusan Dera yang bilang seperti itu si juara kelas lho, memang tidak ada yang tau hubungan antara Dera dan adiknya disekolah kecuali Wenda.

"Oh ya udah kalau gitu saya permisi dulu ya kak bu Assalamu'alaikum." Ucap Farel kemudian beranjak dari kelas Dera.

Suasana kembali riuh seisi kelas saling berbisik satu sama lain menebak-nebak hubungan Dera dengan Gifran. Dera mah bodo amat!.

Yey Double Up.

AderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang