Dera pulang dengan Moreh alias mobil merah kesayangan nya ia pulang dari sekolah agak sedikit telat karena ada jadwal piket hari ini.
"Beli bakso apa seblak ya, enak nya mana kalo siang siang gini," gumam Dera, perutnya sudah meronta meminta makan dari tadi.
"Bakso aja deh." Lanjut nya semangat, Dera memutar kemudinya dan berhenti disalah satu penjual Bakso kesukaannya siapa yang disini suka makan bakso.
"Pak Satu dibungkus yah," Ucap Dera kepada bapak penjual bakso.
"Iya neng, dipisah sambelnya?" Tanya Pak bakso.
"Dipisah aja pak tambah satu lagi deh, jadi 2 ya dibungkus semua." Pesan Dera ia teringat pada Adiknya itu, hm pasti kalo tidak dibelikan nanti punya Dera diminta, ia tidak ingin membagi dua kepada Gifran. Tidak tidak tidak akan.
"Siap atuh neng!" Jawab Pak bakso semangat.
Setelah membeli bakso ia memutuskan untuk langsung pulang saja, mau kemana lagi? Ya terpaksa pulang lah dan pastinya ia harus bertemu dengan kuman. Huftt, nasib-nasib.
"Assalamu'alaikum, Dera pulang." salam Dera sambil membawa tas dan dua bungkus baksonya.
"Kemana aja lo?" Tanya Gifran dengan nada jengkel. Mungkin masih kesal karena Dera tak menghampirinya saat dipanggil oleh Farel tadi.
"Cih bukan urusan lo." Balas Dera sambil tersenyum sinis.
"Geser!" lanjutnya mendorong tubuh Gifran.
"Kenapa lo tadi gak mau nyamperin gue sih udah gue panggil kan!?" nah benar apa yang ditebak Dera pasti Gifran akan mengungkit kejadian tadi, hm malas sekali. Dan untuk apa juga sih si Gorila ini memanggilnya?
"Minggir dulu lah gue mau duduk." Kekuh Dera ia hanya mau duduk. yaampun kakinya sudah lelah dari tadi berdiri terus. Sedangkan si Gifran tidak mau minggir malah tetap rebahan disofa itu yaampun sabar-sabar.
"Jawab dulu lah!" Balas Gifran santai.
"Gue cuma mau duduk GORILA gue lagi nggak pengen debat sama lo sana!!!" Bentak Dera, sungguh ia sudah habis kesabarannya hari ini.
Gifran mengganti posisinya menjadi duduk disusul Dera yang ikut Duduk dan membuka bungkus bakso yang hendak ia nikmati.
"Kenapa lo tadi gak nyamperin gue?!" tanya Gifran lagi sambil menatap tajam kearah kakaknya, sedangkan yang ditatap hanya memutar bola matanya malas.
"Buat apa! Gak penting juga."
"Lo bilang gak penting! Nih lihat!" Gifran memberikan selembar kertas pada Dera, Dera hanya mengagguk malas membacanya. Apa-apa yang berurusan dengan adiknya itu tidak penting!
"Baca Bego!"
"Apaan sih nyuruh nyuruh orang aja lo! gue mau makan bakso aja gak nikmat."
Sudah terlanjur kesal Dera menumpahkan sisa kuah bakso yang tidak sengaja mengenai kertas yang tadi diberikan Gifran, Hancur sudah kertas itu tulisannya tak lagi terlihat, Gifran marah? Jelas. Dera apalagi, mau makan saja digaggu.
Dera pergi melenggang kekamarnya tanpa dosa, tak memikirkan kertas itu lagi entah apa isinya dia tidak tahu, Bodo amat pikirnya. Rencana yang mau memberikan satu porsi bakso kepada adiknya pun sudah hilang, Fiuhhh.
"Terserah!!!" Ucap Gifran Frustasi.
Wkwk lagi gabut jadi up banyak><
Up lagi nggak yaa? Hm
KAMU SEDANG MEMBACA
Adera
Teen FictionNamanya Adera Answara Genavika. Gadis cantik dengan sejuta prestasi disekolahnya, tak luput dari itu ia juga mempunyai keluarga yang bisa dibilang sayang kepadanya. Ia juga mempunyai adik, namanya Gifran. Nah Kisah nya dimulai dari Adiknya yang sela...