16. Mau es krim

122 8 1
                                    

Dera terbangun ia mengalihkan pandang pada jam dinding sudah lama sekali ia tidur, Dera berdiri tertatih mengambil segelas air, hm haus sekali.

Setelah itu Dera terduduk diranjang Rumah sakit ia terbengong menatap langit-langit ruangan, Dera belum bisa tidur. Dilihatnya Gifran sedang terdidur pulas disofa.

Dera berpikir sejenak bagaimana kecelakaan itu terjadi kata Mami sudah diurus dikepolisian tapi tidak ada pelaku disana, hm siapa ya Dera bingung.

"Pengen pulang." lirih Dera sedih, ia mengambil cermin kemudian memandangi wajahnya ada bekas luka dikening Dera, perbannya juga belum dibuka.

"Jam 2?" Gumam Dera setelah melihat kembali jam yang tergantung didinding.

Dera kembali membaringkan tubuhnya, didekapnya Boneka tedy kesayangannya yang tadi sempat dibawakan Gifran, karena Dera merengek meminta Boneka itu.

Mendengar suara Dera yang terus menceloteh Gifran terbangun pemuda itu beranjak dari tempatnya lalu duduk dikursi dekat ranjang Dera.

"Enggak tidur?" Tanya nya sambil mengusap lembut rambut Dera.

"Nggak, ih gue lagi pengen sesuatu." Ujar Dera mengingat-ingat.

"Mau apa?"

"Mau Es krim."

"Es krim apa?"

"Ih lo kok jadi nyebelin sih!" lah emang dari dulu nyebelin mbak.

"Gue cuman pengen es krim besok lo harus beliin!" lanjut Dera memaksa.

"Nggak ada lo masih sakit." Tegas Gifran tak mau dibantah.

"Tapi gue pe--,"

"Sekali nggak tetep enggak." Potong Gifran galak.

"Ya udah mau beli sendiri, wlekk." Ucap Dera sambil menjulurkan lidah nya.

Gifran memutar bola matanya malas kemudian ia berinisiatif memegang luka ditangan Dera yang tidak diperban, gimana ya reaksinya, ah Gifran memang usil.

1,2,3 dan pegang!

Plak!

Tamparan keras mendarat dipipi Gifran, Dera mengerucutkan bibirnya kemudiaan ia membuang muka dan menyumpahi Gifran tiada henti.

"Sakit tau." Ucap Dera sambil meremas-remas selimutnya.

"Tau sakit kenapa lo minta Es krim?"

"Nggak nyambung, Dasar nggak jelas lo!"

"Helah, tidur sana!" Ujar Gifran kemudian berbalik ketempatnya semula.

"Besok lo harus beliin Es krim karena lo udah bikin tangan gue sakit tadi." Tegas Dera kemudian menutup kepalanya dengan selimut.

"Iya iya Markonah." Jawab Gifran kesal.

"Gue bukan Markonah!!!" Bentak Dera, kemudian ia memejamkan matanya hendak menjelajahi alam mimpi.

Gifran mendengus kemudian ia merebahkan tubuhnya sepertinya ia akan menyusul Dera ke alam mimpi juga.

Hm, next?

AderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang