Pagi ini Dera berangkat dengan Gifran, berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kali ini mereka menaiki motor. Motor ninja kesayangan Gifran melesat menuju sekolahnya.Mereka telah sampai, Gifran membuka helm full face nya sendiri kemudian meletakkan pada spion motornya, sedangkan Dera menunggu Adiknya untuk mencopotkan helm dari kepalanya. Sungguh manja sekali kau mbak!
"Gorila baik-baik aja yaa, lo masih kelas X masih kecil lo, dan jangan pacaran hehe." ledek Dera sambil melirik kearah Gifran, Gifran hanya memutar bola matanya malas.
"Gue pergi dulu," Lanjut Dera kemudian berbelok menuju kekelasnya.
"Kok kebelet ya, aduh pagi pagi gini kok kebelet si." Gumam Dera, kemudian ia memutuskan untuk berlari kecil menuju toilet perempuan.
Lega, itulah yang Dera rasakan, kakinya beranjak mendekati wastafel kemudian mencuci tangan dan mengelapnya dengan tisu.
"Oh jadi lo, yang deket-deket sama Calon pacar gue, hah!" Teriak Celine si Cabe kejam yang urusannya Bully orang. Kalau kalian mau tahu Celine ini lebih menyebalkan dari Utami, dia sukanya main tangan adu jotos dan lainnya tidak seperti Utami yang mainnya cuman dimulut doang.
"Apa maksudnya?" Balas Dera bingung.
"Maksudnya? lo tuh bego apa pura-pura bego!" Bentaknya dengan nada penuh amarah.
"Gue nggak pernah bikin masalah sama lo Celine." Bela Dera, ia merasa tidak pernah membuat salah kepada Celine, bukankah jika tidak salah tidak usah takut. Itu pikir Dera.
"Ya jelas salah lah, lo udah hancurin rencana gue buat deketin Kelvin, Kelvin nggak pernah ngomong walaupun sekata sama gue, dan sama lo. Sikap dia hangat banget, itu salah lo!" Dera paham sekarang, jadi ini semua tentang Kelvin? Oke. Kelvin itu ganteng pantaslah si Cabe ini gamon banget.
"Maaf, tapi kita cuman temen." Lanjut Dera berusaha membenarkan, Dera tidak suka mencampuri urusan Orang.
"Temen pale lo, sejagad raya udah tau kalo dia itu suka sama lo, dan lo nya aja yang nggak peka-peka, Dasar!" Ujar Delva. Sahabat Celine yang paling angkuh itu membantu Celine mengepung Dera.
Posisi Dera semakin terpojokkan, tubuhnya menabrak dinding toilet, sepertinya perang dunia akan terjadi. Tidak apa-apa Dera. Kamu sudah latihan bersama Gifran.
Plak!
Satu tamparan keras mendarat dipipi Dera. Dera hanya tersenyum meremehkan. Ah tidak ada rasanya sama sekali.
"Itu karena lo udah ngerusakin rencara gue," Dera hanya terdiam tangannya mulai dicengkram oleh Delva dari belakang, rambutnya juga sudah dijambak dengan kasar oleh dua setan ini. Sebenarnya hal seperti ini mudah bagi Dera, namun tunggu waktu mainnya saja.
Plak!
"Itu karena lo yang nggak tau diri sama sekali."
Plak!
"Itu karena lo yang ngeb---,"
"Karena dia kenapa?" Suara berat itu mengejutkan mereka bertiga, Celine meringis. Kemudian menyuruh Delva untuk melepaskan Dera.
"Gif-ran-ma-af-gu---,"
"Pergi lo, kalo gue sampai lihat kakak gue begini karena lo, habis lo ditangan gue." Ujar Gifran tidak suka, ia marah semarah-marahnya. Celine dan Delva pergi dengan muka memerah menahan malu, malu lo ya dipergoki sama cogan!
"Pulang kekelas, jangan deket-deket sama Kelvin." Ujar Gifran menatap Dera, kemudian menarik tangan Dera dan mendorong tubuh kakaknya untuk berbalik.
Dera terdiam, ia berjalan dengan linglung, kepalanya berat, pusing. Juga darah yang mengalir dipelipis nya membuat Dera menjadi berantakan. Penampilannya persis seperti budak yang baru saja dihajar oleh majikannya, rambutnya teracak karena tadi Delva menjambaknya kasar.
Bughhh!
Agrsss! ringis Dera. Benda keras mendarat dikepala Dera. Entahlah siapa yang memukulkannya Dera tidak tahu. Yang Dera tahu benda itu seperti balok kayu besar yang sengaja dipukulkan oleh seseorang dari belakang.
Mata Dera terpejam, dunia sudah gelap. Rasa nya pusing sekali. Ia tak kuat menahannya.
Para Readers yang baik hati dan budiman silahkan tinggalkan jejek dengan cara memberi Vote atau Comment atau apalah, yang penting jangan plagiat hoho!
Silahkan berkomentar, saran dan kritikan akan aku terima semua kok:)
Spam Aja gpp ko aku mah wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adera
Teen FictionNamanya Adera Answara Genavika. Gadis cantik dengan sejuta prestasi disekolahnya, tak luput dari itu ia juga mempunyai keluarga yang bisa dibilang sayang kepadanya. Ia juga mempunyai adik, namanya Gifran. Nah Kisah nya dimulai dari Adiknya yang sela...