Vote dan Comment nya jangan lupa ya!Dera sampai didepan rumahnya dengan wajah yang lesu, Hm lelah sekali rasanya.
Ia membuka kamar kemudian duduk dikursi belajarnya tangan nya hendak mengambil sesuatu di saku bajunya.
"Surat apa sih." Gumamnya kemudian membuka isi surat itu.
***
Kau tahu? Banyak didunia ini yang ingin mengiginkan nyawa, ya benar orang yang mati tentunya. Dan kau pasti tahu orang yang mempunyai nyawa tidak ingin kehilangan satu-satunya barang yang berharga bukan? Dan kenapa dunia memihak lain padaku, apakah aku terlalu bodoh? Atau mungkin takdir?. Tapi yakin lah aku masih merasa tidak adil disini.
I want you dead Dera, Adera Answara Genavika!
***
Betapa kagetnya Dera menemukan empat kata disurat itu, semua tulisannya sangat rapi dicetak dengan seksama kemungkinan pengirimnya tidak mau dikenali identitasnya.
Dari isinya saja sudah kelihatan jelas ini berkaitan dengan pembunuhan tapi selama hidup Dera tak pernah berurusan dengan hal semacam itu, Ia sangat yakin itu.
"I Want You Dead, Aku ingin kamu mati?" Gumam Dera, Pikirannya terpencar. Siapa yang mengirim surat ini, kemungkinan besar berhubungan dengan Orang yang mengikuti Dera akhir-akhir ini yaa pasti itu, pikirnya.
Terdengar suara gesekan pintu, Dera mendongak kemudian memasukkan kembali surat tadi.
"Lo ngapain masuk kamar gue!?" Bentak Dera kesal, sudah nggak salam, nggak ijin pula. Ishh punya adik kok gini amat, ya benar! Gifran yang masuk, siGorila tampan.
"Apaan tuh?" tanya Gifran yang sedari tadi mengintip diluar kamar Dera.
"Bukan urusan lo Sana keluar gue capek, mau tidur." Usir Dera.
"Lihat dulu lah siniin," Pinta Gifran memaksa.
"Mau tau aja lo, Udah sana-sana!" Usir Dera lagi.
Gifran beranjak dia memilih untuk mengalah saja, lelah juga berdebat siang-siang begini dengan Bendera, pikirnya.
Dera merebahkan tubuhnya diatas kasur ia memandang langit-langit kamar dengan tatapan kosong.
"Apa salah Dera, Kenapa Dera yang jadi sasaran?" Gumam Dera pelan. Hm ia yakin pengirimnya tidak salah alamat dilihat dari kata terakhirnya saja sudah jelas menunjukan nama aslinya.
Tidak disangka sedari tadi Gifran masih diluar, ia menatap kakak nya lekat ada rasa kasihan dihatinya. Walaupun Gifran tidak tahu, tapi ia yakin itu. Kakak nya pasti menyembunyikan sesuatu.
"Gue samperin? Ntar dia marah-marah, malah nambah rusak mood nya dia aja kan, Hm."Gifran berlalu ia memilih pergi saja, toh dia juga tidak mau berdebat saat ini.
Hm Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Adera
Teen FictionNamanya Adera Answara Genavika. Gadis cantik dengan sejuta prestasi disekolahnya, tak luput dari itu ia juga mempunyai keluarga yang bisa dibilang sayang kepadanya. Ia juga mempunyai adik, namanya Gifran. Nah Kisah nya dimulai dari Adiknya yang sela...