PROLOG

4.3K 132 6
                                    

"Kamu itu hanyalah sebuah kesalahan yang menahanku dalam sebuah catatan sialan bertulikan BUKU NIKAH. Menikahimu adalah kutukan!!!", desis Nizam Daniyal dengan rahang mengatup tegang menahan geram.
Matanya menusuk tajam pada wanita berkhimar panjang yang hanya mampu menunduk dalam dihadapannya.
Arsyila terpaku ditempatnya. Dia sama sekali tak menyangka akan mendapatkan kata-kata kasar dan menusuk itu dari seorang laki-laki yang baru saja sah menjadi imamnya, yang telah berjanji di hadapan orang tuanya, di hadapan penghulu dan banyak saksi juga dengan Asma Allah berjanji akan menjadi imam yang baik dan mengambil alih semua tanggungjawab ayahnya.
Dan itu dia dapat dihari bahkan di menit pertama dia menjadi seorang istri. Hal yang sama sekali tak diharapkan apalagi dibayangkan oleh semua kaum hawa.
Sungguh jauh dari apa yang diinginkan oleh Arsyila.
Dia hanya inginkan doa dari suaminya itu, yang terucap tulus diatas ubun-ubunnya.
Tapi apa, dia malah mendapatkan kebencian yang menyala dari imamnya itu bahkan sebelum dia sempat mencium tangan suaminya.

Arsyi demikian dia dipanggil, menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan diri.
Ini baru awal dan dia tak berani membayangkan bagaimana setelah ini.

"Ya Allah. Dia suamiku. Setelah ijab dan  qobul dia ucapkan, dialah surgaku, jodoh yang Engkau pilihkan untukku. Maka berjuang untuk mendapatkan cinta dan ridhonya adalah jihadku", bisiknya dalam hati, mengadukan tekatnya pada Sang Pemilik Hati.

LESSON 4 MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang