11. CURHAT

787 56 1
                                    

Assalamu'alaikum Readers ....

Bismillah, klik bintang, trus cuuzzz baca yaa


"Tadi itu teman Mbak?" tanya Rani sambil tetap fokus ke jalan.

"Iya. Ada apa? Naksir?" tanya Arsyi sambil tertawa.

"Bukan begitu, Mbak. Aku kira teman spesial," ucap Rani mengerling sekilas pada Arsyi.

"Haha ... sahabat sih. Dia sangat baik. Memang kelihatan sekali, ya?" tanya Arsyi

"Bukan cuma kelihatan, Mbak. Terlihat jelas. Sepertinya dia punya rasa spesial pada Mbak," ucap Rani dengan senyum menggoda.

"Ah, mana mungkin, Ran. Kita itu hanya sahabatan, kok. Nggak lebih," jelas Arsyi.

"Tapi kalau dia menganggap lebih kan wajar saja, Mbak," Rani menatap Arsyi.

Mereka sedang berhenti di lampu merah.

Arsyi memandang Rani dan tersenyum.

"Dari mana kamu tahu dia punya rasa? Aku saja tidak tahu. Dan Ammar memang tak pernah bilang apa-apa. Beberapa waktu lalu malah dia bilang mau menikah setelah lulus," jelas Arsyi.

Rani tersenyum sekilas dan menjalankan mobilnya kembali. Lampu sudah hijau.

"Mbak Ar saja yang nggak peka. Aku yang baru bertemu bisa melihat dengan jelas lo, Mbak," ucap Rani

"Begitu, ya?" tanya Arsyi melongo.

"Iya. Lihat saja caranya memandang Mbak. Penuh binar cinta. Matanya nggak mau lepas dari Mbak. Bahkan tidak menoleh sedikit pun ke aku. Padahal aku ada di situ. Iya, kan?" tanya Rani.

rita lengkappnya ada di KBMApp ya dear 🥰"

***

Jangan lupa vote komen n saran ya Pemirsaaah

Terlalu naif mengharap hujan di bulan Agustus

Angin senja membawa pesan tanpa makna

Bagiku kamu adalah pilihan yang tulus

Kan menemanimu hingga akhir cinta

 Bahagia ... Bahagia ... Bahagia ...


Publish, 31082020

LESSON 4 MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang