1 | Disaster Night

835 74 7
                                    

Na Jaemin pria berwajah manis yang ceria dan membuat siapapun ingin berada didekatnya adalah seorang pria muda yang memiliki moto tidak percaya dengan hal-hal mistis. Baginya semua hal mistis ada sebab dan akibatnya, sesuatu yang sebenarnya bisa di teori dan dinalar asal semua orang mau memahami dan mempelajarinya baik-baik.

Dengan hal itulah Na Jaemin saat ini tengah dalam posisi petapa dimana dia duduk dan membuka mata tapi telinga dan fikirannya tidak berada di tubuhnya untuk mendengar temannya Mark Lee dan Erin asik bercerita tentang cerita hantu dimana seorang pria masuk kedalam rumah hantu sendirian dan tubuhnya terbanting ke dinding dan saat dia akan keluar tubuhnya diseret lalu diombang-ambing.

"Menakutkan sekali bukan!" Erin satu-satunya sahabat wanita yang menjadi teman Jaemin dan Mark itu berseru antusias.

Na Jaemin menghela nafasnya, Mark dan Erin melihat. "Kenapa kalian sungguh percaya hal-hal seperti itu sih."

Mark mendahului Erin yang akan memprotes, "Sampai kapanpun Na Jaemin akan bicara seperti itu karena dia tidak akan Pernah percaya hantu itu sudah seperti tulisan yang tercetak di kamus hidupnya."

Erin cemberut, "Ya, itu benar."

Jaemin, "Dari pada kalian terus menggosipkan hantu yang tidak bersalah, kenapa tidak mulai belajar untuk ujian Mr.Johny sehabis istirahat ini?"

Mark mencibir, "Bisa-bisanya kau menasehati tapi kau tidak membaca buku materi matematika."

Buku yang dibaca Na Jaemin adalah buku tentang Pengakuan Dosa "Ini bermanfaat tahu."

Erin, "Untuk?"

Jaemin menunjukkan smirknya, "Karena nanti saat ujian dimulai aku akan mencontek lalu setelahnya aku tentu harus melakukan pengakuan dosa karena telah mencontek."

Mark memukul kepala Jaemin dengan buku, "Si bodoh memang."

Jaemin tertawa saat dia akan membalas tiba-tiba perpustakaan yang awalnya damai menjadi bising. Menoleh kearah pintu masuk dia bisa melihat seorang Pria dengan kulit putih seperti batu giok dengan tubuh ideal layaknya pria yang akan cocok menjadi model pakaian apapun dengan tubuhnya itu juga mata hitam tajam dan wajah Adonis. Sangat lengkap semua yang membuat iri pria ada padanya. Lee Jeno.

Murid yang sekelas dengannya tapi sulit untuk berada di dekatnya atau mungkin karena dia adalah seorang pria yang tidak suka seseorang mendekatinya. Lee Jeno bukan hanya Adonis tapi dia juga mendekati kata sempurna. Pintar dalam pelajaran apapun, meski berwajah datar dan dingin tapi siapapun tidak bisa menolak pesona karisma seorang Lee Jeno. Padahal dia adalah murid yang absennya bisa dihitung tapi prestasi dan nilainya benar-benar bikin iri.

Mark, "Kau tahu?"

Jaemin mengalihkan atensinya dari Lee Jeno ke Mark dengan alis terangkat satu.

Mark, "Semua yang ada didiri Lee Jeno itu tidak adil, kita sudah dua tahun berada dikelas yang sama dengannya tapi semua tentangnya tetap asing."

Jaemin tersenyum dan menepuk bahu Mark, "Aku mengerti kenapa kau bicara begitu,"

"Karena kau sadar bahwa saat pembagian penampilan dan otak Lee Jeno terisi penuh dan kau tercipta dengan mendapatkan sisanya hahaha."

Kali ini Mark membawa buku di dua tangannya memukul tanpa belas kasih kekepala Jaemin. Erin yang melihatnya hanya menggeleng sembari tersenyum. Sudah biasa dengan kelakuan mereka.

Tapi memang benar, Jaemin juga suka merasa iri setiap melihat patung dengan ukiran sempurna itu hidup dan bernafas. Sayangnya Lee Jeno punya kepribadian yang tertutup bahkan entah karena apa setiap pembagian kelompok dengan Jeno didalamnya dia akan memilih mengerjakan semuanya sendiri, tidak pernah melihat dia bicara dengan siapapun, dia selalu sendirian dan menghilang tapi terlihat dia damai dan nyaman dengan keadaannya tersebut. Sulit mendekatinya karena ada dinding pemisah padanya yang tidak kasat mata.

Shadow Side | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang