"Dia memiliki darah campuran Nephilim dan manusia," Doyoung berkata. "Tapi lebih banyak mewarisi darah manusia sehingga fungsi indra Nephilimnya hanya sekedar melihat dan bertahan di ruang Side Shadow saja."
Chenle membuka mulutnya saja. Setelah jam pelajaran selesai Jisung menahan Chenle yang hendak pulang ke ruangan Johnny lalu memanggil Doyoung. Ada Jeno dan Jaemin juga, sementara Johnny mendengarkan. Johnny terlewat akan penyerangan yang terjadi tadi pagi karena itu selesai dengan baik.
Jaemin, "Jika Chenle mengetahuinya apa yang harus kita lakukan?"
Doyoung tersenyum, "Tidak masalah. Aku sudah menelepon Jungwoo untuk menyelidiki latar belakangnya dan dia mewarisi darah ini dari Ayahnya. Kurasa ayahnya tahu akan hal ini maka itulah kenapa dia memberikan mantra pelindungan pada Chenle."
Jisung, "Tapi mantranya tidak bekerja barusan."
Doyoung, "Karena ada seseorang berdarah Nephilim yang memecah mantranya dengan memukul kepalanya." Sindirnya pada Jisung.
Chenle, "Jadi kalian ini apa sebenarnya? Sekumpulan Alien?"
Doyoung, "Aku malas menjelaskan," Matanya menelisik Jaemin. "Dari tiga serangan itu tampaknya apa yang menjadi incaran makhluk bawah ataupun Eye Blood bukanlah ke batu pengikat tapi lebih pada Jaemin."
Johnny berbicara, "Atau sesuatu yang ditahan oleh Mantra pembeku dalam dirinya."
Doyoung, "Jaemin apa kau benar-benar tidak melihat hal kecil saja yang kau perhatikan pernah dilakukan ibumu?"
Jaemin mengingat, "Dia suka bernyanyi dikamar mandi, adalah satu-satunya hal aneh yang kuingat tentang ibu."
Doyoung, "Tampaknya satu-satunya cara adalah melepaskan mantra pembeku ini untuk melihat apa yang disembunyikan."
Johnny, "Dan untuk hal semacam itu hanya para Nephilim putih yang bisa melakukannya dan kebetulan sekali, " Doyoung melirik Jeno. "Tuan muda Lee ketiga datang bersama pengawalnya yang salah satunya Nephilim putih."
Bahkan meskipun Jeno terkejut dia tidak terlalu menunjukkannya pada wajah datarnya. "Dia sudah disini?"
Doyoung mengangguk, "Aku juga baru tahu pagi ini dari Nelly," Dia berkata pelan. "Entah kenapa pagi ini Nelly bersikap dingin padaku."
Jaemin ingat percakapan Nelly dan Jeno pagi ini. Sesuatu tentang pembatalan tunangan, Jaemin melirik Jeno. Jeno, "Kenapa kau tidak memberitahu gadis itu kalau aku membatalkan tunangannya tiga bulan yang lalu?"
Doyoung diam. Sepertinya dia mengerti kenapa Nelly bersikap dingin padanya. Tapi Doyoung tidak menanggapi Jeno, "Kita harus kembali untuk bertemu tuan muda ketiga secepatnya."
-----
Setelah berpamitan pada Mark dan Erin dengan alasan dia harus pulang kearah yang berbeda karena ada urusan sendiri. Jaemin pulang dengan menaiki mobil Johnny, kali ini Jisunh tidak ikut. Katanya Jisung perlu bertemu dengan ayah Chenle untuk menjelaskan situasi yang terjadi disekolah.
Doyoung dan Johnny berada didepan. Jeno dan Jaemin di kursi belakang dengan Jeno membaca buku pelajaran sejarah. "Oh, iya siapa Tuan muda ketiga yang kalian maksud itu?"
Terlihat pergerakan Jeno saat ingin membalik kertas berhenti tapi bukan Jeno yang menjelaskan melainkan Doyoung. "Dunia Nephilim hampir sama seperti piramid manusia, bedanya ini bukan berdasar siapa paling kaya tapi status seperti dalam dunia manusia ada yaitu dibagi menjadi tiga status,"
"Status terendah adalah Nephilim campuran seperti Chenle yang keberadaannya lebih ingin melindungi diri karena kemampuan mereka yang tidak bisa terbilang kearah Nephilim ataupun manusia, kemudian satu tingkat diatasnya adalah Nephilim pembuat yang membuat pedang, Mantra, benda spiritual dan hal lain yang dibutuhkan Nephilim diatasnya, lalu tingkatan kedua adalah semua Nephilim yang bisa mengendalikan sihir alam. Nephilim pemburu, Nephlim Circle, Nephilim putih, Nephilim pengawas, dan Nephilim penjaga,"
"Dan tingkatan pertama yang statusnya paling tinggi adalah Nephilim pengendali, yang menjadi penyeimbang diantara Nephilim. Nephilim ini memiliki darah asli malaikat yang lebih jernih dibandikan Nephilim lainnya membuat mereka lebih dihormati, dan setiap keturnannya akan menjadi penerus untuk mengendalikan Nephilim lain dan untuk saat ini Keluarga Lee adalah yang menjadi pemimpin diantara Nephilim lain,"
"Tuan muda ketiga, Renjun-ssi. Adalah keturunan asli dari keluarga Lee saat ini."
Keluarga Lee. Jaemin diam tapi dia ingat nama Jeno adalah Lee Jeno dan juga perempuan itu pernah mengatakan seseuatu tentang darah asli. Mungkinkah....
-----
Begitu masuk ke Neo Soul, Jaemin sudah melihat wajah-wajah tidak asing. Seorang permuda berambut coklat lurus yang terlihat lembut dengan tinggi yang tampaknya sama dengannya, bertubuh sedang dan berbahu kecil. Lalu ada pria berwajah manis yang ternyata ada seseorang dengan wajah lebih manis dari Jungwoo, dia tidak tersenyum tapi sudah cukup manis dengan rambut hitam berponi, dan terakhir seorang pria dengan wajah memancarkan aura positif tersenyum lembut. Beda dengan dua orang yang memancarkan aura orang baik. Satu orang ditengah yang memiliki postur badan lebih kecil dengan paras wajah bak peri jika dia memiliki telinga yang Panjang tengah melipat tangannya dengan mata tajam.
"Senang mengetahui kau masih bernapas Jeno," DIa berkata seduktif. Matanya terfoku pada Jeno. "Sepertinya Doaku agar tangan dan kakimu masih utuh setelah kabur dari rumah inti tercapai."
Jaemin menaikkan sebelah alisnya. Jika dipikir-pikir Jeno selalu memiliki embel-embel 'Ssi' dari semua Nephilim yang Jaemin temui saat ini. Jelas buka tanpa maksud biasa. Sekarang setelah disimpulkan dari ucapan seseorang yang Jaemin perkirakan adalah Renjun maka Jeno adalah termasuk keturunan keluarga Lee.
Jaemin menoleh melihat wajah Jeno dari samping yang ternyata terlihat tampan. Pria dingin itu tidak terlihat ingin membalas jadi Doyoung sebagai penengah memulai.
Doyoung, "Senang bertemu dengan tuan muda ketiga," Doyoung melirik Jeno sekilas dari ekor matanya. "Tuan Muda kedua saat ini disini tengah menjalankan pemburuan malam dan juga menyelidiki hal aneh sesuai yang saya kirimkan pada Dong Si Cheng."
Pria manis berponi dengan mata senyuman manisnya mengangguk sopan. "Surat Circle Kim telah dibaca oleh Tuan muda ketiga."
"Mn, aku sudah membacanya," Mata peri tajam Renjun menatap tepat pada Jaemin membuat pria berambut cokelat itu agak kaget. Kaget karena wajah Renjun tidak ada mirip-miripnya dengan Jeno. Mereka punya karisma sendiri-sendiri. "Jadi dia pria si tidak terikat?"
Si tidak terikat? , Jaemin melirik Doyoung yang tanpa diminta sudah menjawab.
"Orang yang tidak terikat hukum alam manusia sehingga bisa menembus Side Shadow," Jelas Doyoung. "Benar ini prianya tuan muda kedua, Na Jaemin Namanya."
Renjun memincingkan matanya. "Auranya aneh." Renjun tuan muda kedua dari keluarga Lee tidak memiliki banyak darah Nephilim pemburu tapi memiliki darah Nephilim Putih. Meski keluarga Lee adalah pengendali yang bisa memegang banyak darah Nephilim dalam dirinya tetap saja ada satu yang paling menonjol dan sisanya adalah rata-rata.
Nephilim Putih lebih kearah untuk menjadi penetral makhluk menyimpang non manusia. Jika Nephilim pemburu adalah pemusnah dengan menghancurkan maka Nephilim putih adalah menenangkan dengan kemampuannya yang bisa melihat aura gelap juga titik lemah.
Renjun, "Ini mungkin menjadi wajar sesuai perkataan Doyoung tentang adanya pembelenggu."
Renjun berjalan mendekati Jaemin. Jaemin menatap serius Renjun, saat pria itu berada didepannya tepat dia ingin tersenyum bangga karena sedikit lebih tinggi dari Renjun tapi senyumannya luntur karena saat tangan Renjun menyentuh bahunya tiba-tiba pandangannya menjadi berat. Tangannya menggapai Jeno tapi sebelum itu dia merasa tubuhnya telah bertemu dengan lantai yang dingin.
----------------------------------------
Thanks For Vote And Comment
QinQin22_
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Side | Nomin
RomansaHantu, Iblis, Dan Mobil Tayo yang bisa bicara. Na Jaemin tidak percaya semua itu. Baginya hal-hal seperti itu tidak ada didunia nyata sama sekali. Tapi malam yang tidak pernah dibayangkan Jaemin terjadi membuat dunianya berubah saat itu juga. Dalam...