9. Merasa Keki

78 11 0
                                    

"Lala, Lili, kalian takut sama Anna?" Cowok berambut sedikit cokelat alami itu menatap adik kelasnya yang menunduk, lalu berganti menatap Anna.

Cowok itu melangkahkan kaki menuju area luar kamar mandi perempuan, bukan untuk melakukan hal-hal negatif, tetapi untuk membantu adik kelasnya supaya bisa lolos dari Anna.

"Kalian pergi aja ya, biar ini jadi urusan gue," ucap cowok itu.

Anna membelalakkan matanya lebar, ia belum memberi pelajaran kepada dua cewek yang tadi membicarakan kecantikannya.

"Gak bisa gitu dong, enak aja main pergi-pergi gitu," Anna menarik lengan salah satu cewek tadi yang hendak pergi.

Melihat perempuan yang berambut ikal itu hampir menangis cowok tadi segera menggiring mereka keluar dan membiarkan pergi tanpa memperdulikan ucapan Anna.

"Makasih kak Revan, kita duluan ya kak," pamit mereka.

Revan mengangguk. "Jangan takut sama dia, gak pantes buat ditakutin," pesannya.

Mereka pun memanggut dan menata langkah untuk pulang karena bel sudah berbunyi sedari tadi.

Anna maju ke depan, menghadap ke Revan sambil bersidekap, "Lo jangan ikut campur urusan gue."

"Gue gak ikut campur, tapi gue gak suka kalo liat murid takut sama murid yang lainnya," jawab Revan.

"Gue bukan nakutin mereka atau membuatnya takut, tapi mereka nyalinya ciut saat gue mau tegur karena membicarakan kecantikan gue ini," Anna memberitahu.

"Bukannya suka ya lo dibicarain soal wajah lo yang katanya cantik?" Revan menaikan satu alisnya.

"Tapi mereka bilang wajah gue gak pantes sama sikap gue yang kek gini!" Kesal Anna.

"Emang sikap lo kayak gimana?" pancing Revan.

"Gue angkuh, sombong, jutek."

"Nah itu nyadar."

Anna mendengkus, "Tapi gak papa dong gue kek gitu, karena gue kan cantik. Jadi bebas."

"Terserah lo deh," pasrah Revan, "Kenapa belom balik?"

Anna heran dengan pertanyaan Revan, tumben nanya seperti itu, apa ini kode Revan yang ingin mengantarkan Anna pulang?

"Belom, bentar lagi. Kenapa? Mau nganter gue balik? Sori ya gue gak mau balik sama-"

"Kegeeran banget lo, gue cuma nanya," sela Revan.

"Gue tau kok lo gengsi kan mau ngajak gue pulang bareng?" Anna masih kepedean.

"CK! Nyesel gue tadi nanya," Revan menoyor jidat Anna, "Gak usah ngarep gue bakalan ngajak pulang bareng sama lo."

Revan berlalu, meninggalkan Anna dengan seribu kedongkolannya, selain tadi saat di koridor kebetulan bertemu Revan dan berjalan beriringan di koridor menuju lantai satu, dengan perdebatan kecil karena mengira Anna sengaja ingin bareng dengan Revan, sekarang cowok itu lagi-lagi membuatnya kesal.

******

Di minggu pagi ini, Anna melakukan aktivitasnya seperti biasa di minggu-minggu sebelumnya, yaitu jogging mengelilingi komplek depan selama dua jam, tapi sepertinya Minggu ini Anna akan mencoba ke Taman Tegallega Bandung yang lumayan jauh dari rumahnya di Banjaran.

Mask [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang