39. Flashback

50 8 0
                                    

Hallo, selamat malam🌚

Aku update dua part loh! Seneng gak?😋

Kemarin malam mau update, tapi ketiduran, bangun-bangun handphone ada di genggaman tangan. Untungnya ketikannya udah kesimpan pas aku nulis malem sebelum ketiduran.

Nah aku nulis lagi malam ini, jadi updatenya dua part hhe.

Cuma mau ngasih tau kalo part 39 ini sama part 40 ada adegan 17+, tapi gak diperjelas banget. Cuma sekilas juga.

Ingat adegan 17+ BUKAN adegan 21+. Itu beda.

Sejujurnya aku gak mau nulis ada 17+, tapi itu udah bagian dari alur cerita ini. Tenang gak melewati batas kok, soalnya aku juga masih di bawah umur, wk.

Kalo gak nyaman sama part ini dan part 40 maaf banget ya, kalian bisa skip bagian-bagian yang tidak membuat kalian nyaman 😊

Oke, terimakasih atas perhatiannya.

Happy reading!❤️

******

"Makasih ya lo udah bantu gue, maaf gue ngerepotin lo." Anna berujar tulus kepada Aldi, selama dirinya sakit, cowok itu yang merawatnya dengan sabar. Ia merasa tidak enak hati karena telah membebankan Aldi dengan adanya kehadirannya di apartemen Aldi.

Waktu itu, Anna sakit, dia demam, telat makan juga, badannya lemas. Anna ingin pulang, tapi Aldi melarang. Laki-laki itu justru mengatakan kalau dia ingin merawatnya, dia rela bolos sekolah selama tiga hari demi menemani Anna.

Anna rindu kepada kedua orang tuanya serta putri adiknya, mereka pasti khawatir lantaran ia tidak pulang-pulang dan sulit dikabari. Namun Anna juga sebetulnya ragu untuk minta pulang hari ini atau besok, ia ingin badannya benar-benar fit agar kedua orangtuanya tidak cemas melihat dirinya sakit.

"Sama-sama. Gue sama sekali gak ngerasa di repotin kok," jawab Aldi lembut, tatapannya teduh. Anna dibuat tenang dan senang akan sorot matanya.

Akhir-akhir ini Aldi menjadi baik kepadanya, tidak seperti biasanya yang acapkali membuatnya kesal dan marah-marah akan kalimat alaynya. Anna juga mengelih dari matanya kalau Aldi tulus merawatnya, tidak ada kebohongan saat cowok itu berkata demikian.

Mengingat bagaimana sikap Aldi sebelum mereka akhirnya dekat seperti ini, Anna dibuat bingung kenapa ia yang selalu bertengkar dengan Aldi dan tidak menyukai cowok itu? Mungkin karena Aldi menyebalkan, tingkah konyol dan genitnya membuat Anna kesal. Padahal sekarang Anna tahu kalau Aldi tidak semengesalkan itu, dia cowok yang baik.

"Sekarang tidur, kan udah minum obat." Aldi membantu Anna merebahkan diri di kasur setelah dua menit yang lalu meminum obat pereda sakit kepala.

Anna tidak lagi tidur di apartemen milik kakaknya Aldi, dia tidur di apartemen Aldi, cowok itulah yang menyuruhnya untuk tidur di kasurnya, sedangkan dia di sofa ruang tengah.

Mulanya Anna takut, dia overthinking, pikiran negatif menggerayangi benak Anna. Anna takut Aldi mengapa-ngapai dirinya.

Tapi, Anna membuang ketakutan-ketakutan itu sejauh mungkin, dirinya yakin kalau Aldi bukan laki-laki yang seperti banyak orang pikirkan.

Mask [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang