48. Kejujuran

65 10 0
                                    

Hallo, ayem kambek!🤣

Berapa hari aku gak update?🤔

Ada yang kangen?

Gini nih, kalo gak ada kuota males update huhu, tapi sekarang udah punya kuota malah makin males update-nya hha. Maunya YouTube-an, buka Instagram 🤧

Akhirnya sekarang bisa update 🤗

Oh, ya, aku mau cerita.

Jadi gini, kan cerita ini udah mau mendekati ending, tapi gak tau kapan hehe. Nah, entar aku bingung mau nulis cerita apa lagi😔

Aku ada tiga outline buat nulis cerita baru, tapi aku gak bisa kalo harus publish tiga-tiganya, jadi bingung harus yang mana dulu;(

Aku mau bikin cerita Dessy sama Doni, tapi outline-nya belum selesai, belum kepikiran juga gimana akhirnya.

Aku juga mau bikin cerita Putri adiknya Anna, udah ada outline-nya, tapi belum siap aja, belum mateng buat publish.

Terus, aku mau update cerita dengan judul "Arrebatar". Jujur cerita yang mungkin bentar lagi aku publish banyak banget risetnya, nguras kuota sama tenaga juga, wk. Insyaallah yang diduluin itu dulu.

Semoga tetep suka cerita-ceritaku ya🤗 terus support aku dari 0😙 temani aku di sini, menitis karya lewat tulisan 🤗

Udah, itu aja:)

Eh, ada satu lagi. Jangan lupa pake masker ya kalo keluar rumah. Jaga diri kalian, semoga sehat selalu 🤗😙

Happy reading ❤️

******

Seusai diantar pulang oleh Revan, Anna langsung masuk ke dalam rumah tanpa bicara apapun kepada Revan.

Anna kesal, benar-benar kesal. Mengapa Revan tidak peka ketika cowok itu mengatakan kalau Revan ingin kembali dekat dengan Anna seperti sebelum adanya jarak di antara keduanya? Apakah Revan tidak berpikir kalau cewek itu butuhnya kepastian dan kejelasan sebuah hubungan dalam pendekatan? Bukan cuma pedekate dengan status teman!

Rasanya percuma pendekatan dan rasa yang dimilikinya kepada Revan berakhir dengan sekadar sebutan 'teman'. Anna ingin lebih, ingin memiliki Revan sepenuhnya. Ternyata, cewek yang dulunya jutek dan selalu sensi kepada cowok pemilik mata cokelat terang itu kini telah jatuh hati.

Yang ada di benaknya sekarang adalah, Revan masih mencintai masalalunya, alias mencintai kakaknya Aldi yang telah tiada. Bisa jadi, mungkin itu alasan Revan menggantungkan perasaannya.

Anna mendengkus, masa iya Revan masih menyimpan perasaan kepada seseorang yang sudah meninggal? Tapi kalau dipikir-pikir, mengingat ceritaan Aldi tentang Revan dan Saskia, membuat Anna merasa yakin kalau Revan belum sepenuhnya move on.

Ah, memikirkan cowok itu membuat mood Anna buruk.

******

Selepas mengganti baju dengan piyama berwarna pink bergambar hello kitty, Anna masuk ke kamar Putri setelah sebelumnya sempat berbicara sebentar dengan ayah ibunya yang menanyakan dirinya sehabis dari mana, Anna bilang kalau ia kerja kelompok di rumah temannya dan main sebentar. Tidak menceritakan apa yang dialaminya karena takut membuat mereka khawatir.

Mask [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang