5

1.7K 228 2
                                    

"Apa?!"

Jaemin sedang menopang dagunya dengan wajah muram.

"Kenapa di antara semua murid, hanya kau yang di harapkan olehnya?"

"Aku tidak tahu."

Haechan merangkul sahabatnya.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang? Kau tidak bisa menolak kan?"

"Yah, mau tidak mau aku harus menuruti permintaan beliau kan."

Haechan merasa iba dengan nasib sahabatnya.

"Jika kau butuh bantuan, jangan sungkan ya."

Jaemin terkekeh.

"Tentu saja."

-

-

-

Saat pulang Sekolah, ia dikejutkan oleh sosok itu.

Yang sedang bersandar, seperti menunggu seseorang.

Ia pikir, mungkin menunggu kekasihnya.

Langsung saja ia pergi melewati sosok itu, namun langsung di halang sebuah tangan.

"Hei."

Jaemin terkejut, ternyata sosok itu menunggunya.

"Kau Na Jaemin ya? Aku Lee Jeno. Ku dengar kau bisa membantuku, benarkah?"

Jaemin mencoba memberi jarak.

"Iya, kau benar."

Jeno langsung menepuk pundaknya, "Baiklah, minggu depan kita akan bertemu. Thanks karena mau membantu ku."

Sosok itu berlalu pergi dari hadapannya.

Ia merasakan debaran dalam hatinya.

Aku sudah gila.

To be Continue

To be Continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Din

𝙀𝙞𝙜𝙝𝙩𝙚𝙚𝙣 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang