Setiap hari, mereka akan mengambil gambar.
Yang dimana Jeno juga sudah mulai terbiasa dengan kamera.
Dan hubungan keduanya juga semakin dekat.
Contohnya seperti ini,
"Jaem, bagaimana dengan ini?"
Jeno akan selalu mendekat kepada Jaemin jika bertanya.
Dan Jaemin selalu menahan debaran agar tidak terdengar oleh Jeno.
"Bagus sekali, kau sudah bisa mengedit gambarnya."
Jeno tersenyum dengan eyesmile yang selalu menjadi favorit Jaemin.
Namun, Jaemin hanya bisa menahan perasaannya.
"Ini semua berkatmu Jaem."
Jeno merangkul pada pundak Jaemin, seketika Jaemin terlonjak kaget.
"Hei, kenapa terkejut?"
"Tidak, tidak ada."
Jeno pun tertawa sambil mengusak rambut Jaemin.
Inilah yang tidak di inginkan Jaemin, karena ia tidak bisa menahan perasaannya.
Tapi apa yang ia bisa lakukan jika Jeno memiliki kekasih?
Ia harus menjaga perasaan kekasih Jeno.
Jaemin langsung melepaskan rangkulan tersebut.
"Aku tidak bisa bergerak leluasa jika kau seperti itu."
Jeno pun hanya terkekeh.
Saat itu juga, kekasih Jeno, Renjun datang menemui Jeno.
"Jeno, apa kau selesai?"
"Tunggu sebentar."
Seperti inilah kesehariannya, ia terus mendapatkan pemandangan ini.
"Jaemin, apakah Jeno sudah bisa?"
Jaemin mencoba tersenyum.
"Dia sangat pandai sekarang, seharusnya dia tidak memerlukan bantuan ku lagi."
Jeno yang mendengar langsung menatap Jaemin.
"Tidak Jaem, aku masih belum bisa mengedit."
"Jangan merendahkan diri Jen, kau sudah bisa tanpaku."
Entah mengapa, Jeno tidak suka mendengar perkataan Jaemin.
"Terserah saja. Ayo kita pergi."
Jeno menarik Renjun untuk menjauh dari tempat itu, meninggalkan Jaemin yang hanya bisa menatap dari jauh.
Inilah yang tidak ku inginkan.
To be Continue
- Din
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙀𝙞𝙜𝙝𝙩𝙚𝙚𝙣 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽
Fanfiction[Fanfiction : Nomin] "I have loved you since we were 18. To be loved, to be in love." Cast : • Na Jaemin • Lee Jeno Other : • Lee Haechan • Huang Renjun • Wong Yukhei