09

518 69 1
                                    

Hari selanjutnya dan pelajaran dari Profesor Lupin. Alice berdiri di samping Viola. Semua siswa menghadap kedepan dan memerhatikan Profesor Lupin dan lemari yang entah ada apa yang di dalamnya

Matanya beralih ke samping dan mendapati Draco yang menyandar di dinding. Ia juga mendapati Pancy di sana

"Huh, what happend with me? Kenapa aku sangat jengah melihat Pancy bersama Draco?" batinnya

Lalu ia kembali beralih ke Profesor Lupin dan Neville di depan. Viola melirik ke arah Alice

"Matamu menatap kedepan namun pikiran mu melayang kemana mana" bisik Viola

"Berhenti membaca pikiran ku!!" kata Alice

"No. Aku tidak membaca pikiran mu. Hanya menebak saja" kata Viola. Alice menelan air ludah nya

"Dan secara tidak langsung kau mengatakan itu benar" sambung Viola. Alice berdecak kesal sedangkan Viola terkekeh pelan

🎩

Malam pun tiba. Draco yang belum juga terlelap. Ia merasa tidak nyaman dengan tangannya ini yang sudah seminggu di perban. Ia bangkit dari tidurnya lalu keluar dari kamar dan duduk di sofa

Ia berdecak kesal melihat tangannya lalu mencoba melepas kain yang menggantung di lehernya. Namun ternyata hanya nyeri di tangannya karena terlalu lama mengangkat tangannya. Dan pada akhirnya ia berhasil melepas kain itu

Sedangkan Alice yang tiba tiba terbangun dari tidurnya. Ia teringat bukunya masih tertinggal di ruang rekreasi. Dengan lemas Alice keluar dari kamar. Ia menoleh ke ruang rekreasi dan mendapati Draco sedang duduk di sofa. Alice berjalan menuju ruang rekreasi

"Apa yang kau lakukan?" tanya Alice yang membuat Draco tergelonjak

"Kau membuat ku terkejut!!" kata Draco

"Sorry" kata Alice lalu mengambil bukunya di meja sudut ruangan

"Ahh!!" desah Draco yang merasa kesakitan di tangannya saat mencoba membuka perban di tangannya. Alice menoleh ke arahnya lalu mendekat

"Apa yang kau lakukan?" tanya Alice

"Bermain Quidditch!!" ketus Draco. Alice memutar kedua bola matanya lalu duduk disamping Draco

"Kau berpikir kau bisa membuka perban itu sendiri?" kata Alice. Draco hanya menatapnya tajam

"Sini biar ku bantu kau membukanya" tawar Alice. Draco menjauhkan tangannya

"I don't need your help!!" Alice menatapnya tajam yang membuat Draco ciut. Alice menarik pelan tangan Draco yang di perban itu

Dengan lihai ia membuka perban yang tebal itu. Setelah terbuka, Alice menatap ngeri luka Draco yang sudah mengering itu

"Kau tunggu disini dulu. Aku akan mengambil kotak obatku" kata Alice lalu pergi menuju kamarnya dan mengambil kotak obatnya dan kembali keruang rekreasi

"Untuk apa kau membawa kotak obat. Padahal disini ada rumah sakit" kata Draco heran

"Untuk berjaga jaga" kata Alice lalu mulai mengobati tangan Draco denga hati hati

Draco memerhatikan cara Alice yang sangat was was mengobati tangannya itu. Serasa ia sedang mengobati seekor singa yang galak, jika sekali kau melakukan kesalah maka ia akan langsung menerkammu. Padahal Draco tidak merasa sakit sama sekali. Hanya rasa dingin di lukanya. Entah bagaimana bisa, ujung bibirnya itu bisa terangkat dengan sendirinya

Save You | Draco Malfoy [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang