Draco sedang berjalan di koridor sendirian. Ia menyembunyikan tangannya dibalik jubahnya. Cuaca semakin dingin. Ia memperbaiki syalnya agar lehernya tetap hangat. Hingga ia menghentikan langkahnya saat melihat Alice di ujung koridor melihat lurus ke luar. Ia memberanikan diri untuk mendekat
Sedangkan Alice, ia masih memikirkan kejadian semalam. Apa yang ia lakukan? Menginginkan ciuman dari Draco? Ia menggeleng kepalanya kuat. Ia sudah menjadi gila sekarang
"Kepala mu akan lepas jika kau terus menggeleng seperti itu, Dyer" kata Draco yang sudah tiba di samping Alice. Alice hanya tersontak kaget lalu melirik ke arah Draco sekilas
"Um, I'm sorry" kata Draco membuka pembicaraan
"For what?" tanya Alice
"Last night. I lost my control. And--"
"Just forget it" potong Alice. Draco menghembus nafasnya lega
Alice melirik ke seberang. Viola tengah memperhatikan mereka. Alice menghembus nafasnya lalu ia menjauh dari Draco
"Sorry, but I gotta go" kata Alice dan langsung pergi menjauh dari Draco
Draco menoleh ke arahnya hingga Alice hilang dari pandangannya. Ia hanya mengangkat kedua bahunya lalu kembali melihat ke pemandangan luar
"Lebih baik dari pada di rumah yang serba gelap" katanya sambil mengeratkan dekapannya agar semakin hangat
"Kenapa hari ini sangat dingin?" oceh Draco lalu pergi untuk mencari tempat untuk menghangatkam dirinya
🎩
Keesokan paginya, Alice masih merebahkan badannya dengan malas. Sedangkan siswa yang lainnya tengah bersiap siap untuk melihata Turnamen Triwizard dengan tantangan kedua di Danau Hitam
"Kau yakin tidak mau ikut?" tanya Viola sekali lagi. Alice tetap menggeleng
Viola mendengus kesal lalu mengikuti Rose dan Liv keluar dari kamar. Saat tiba di ruang rekreasi, ia melihat Draco tengah menoleh ke arahnya. Viola tidak menghiraukannya dan tetap berjalan keluar dari ruang rekreasi
"Viola, Alice dimana?" tebakan Viola benar telak. Ia memilih diam dari pada ia harus bertengkar dengan sahabatnya sendiri
"Dia di kamar" jawab Rose
"Dia tidak pergi?" tanya Draco lagi
"Dia lagi tidak mood untuk ngapain ngapain sekarang" jawab Liv. Lalu mereka bertiga mempercepat langkahnya
"Dasar gadis gadis sombong!!" kata Draco sambil menatap mereka tajam
"Seluruh wanita memang sudah gila sekarang, Malfoy" kata Blaise
"Kecuali diriku" kata Pancy
"You too" sanggah Draco
"What?!" kata Pancy lalu mendahului Draco, Blaise, Crabbe dan Goyle
"See. She's mad" kata Draco. Goyle hanya menggeleng kepalanya melihat Draco yang terus mengoceh di sepanjang jalan
Hingga mereka tiba di Danau Hitam. Ia memilih berdiri di menara tengah di tingkat yang ketiga. Ia berdiri di belakang pagar lalu melihat pertandingan dengan tenang
"Aku yakin Harry akan mati kehabisan nafas" kata Draco yang di sambut tawa dari teman temannya
Pertandingan pun usai. Draco tersenyum miring saat melihat Harry terakhir muncul yang berarti ia kalah. Lalu Dumbledore mengumumkan pemenangnya. Senyum diwajahnya hilang saat mendengar Harry di posisi kedua. Lalu ia memukul kepala seorang siswa yang di sampingnya lalu meninggalkan area pertandingan
KAMU SEDANG MEMBACA
Save You | Draco Malfoy [COMPLETE ✔]
RomanceSiapa disini yang tidak tau kisah seorang penyihir legendaris. lalah Harry Potter. Kisah nya yang sangat membuat semua orang terharu melihat kegigihannya dalam menyelamatkan dunia dari Pangeran Kegelapan, Voldemort. Tapi cerita ini bukan lah menceri...