Jalan buah batu masih sama, tak jauh beda dari beberapa tahun silam.
Deretan toko, emperan, dan jalan raya.-- riuh sesak.Pernah tidak terpikirkan dijalan yang ramai terselip sesosok manusia yang pikirannya entah kemana, raganya melayang tertinggal dikamar sesak yang selalu disetubuhi masalah pula bercumbu dengan renjana?
Tapi sialnya, tak ada seorangpun yang peduli.
Semua menganggap ia baik-baik saja
Hanya karna selalu menertawakan hal yang receh dengan lantang
Yang tak tahu malu melakukan hal konyol dan tertawa tanpa beban
Tersenyum pada semua orang yang berlalu lalang
Dan, terkadang sewaktu-waktu ia menjadi motivator yang berlaga layaknya mario teguh.
Sukar memberi semangat dan solusi padahal ia juga masih digerayangi renjana tanpa secuilpun solusi.Atau
ada yang hendak mengakhiri diri dengan cara menabrakan diri pada sebuah truk yogya buah batu?
Mungkin, tak'kan parah.
Hanya patah tulang dan beberapa luka lebam.
Ia terkadang juga butuh perhatikan menunjukan kalau ia juga manusia, tak selalu merasa baik-baik saja.Oh,iya. Aku tak ingin ini terjadi lagi.
Untuk kalian.
Coba sesekali tatap, dekap, dan rangkul-- manusia yang menurut kalian baik-baik saja. Kadang, mereka juga perlu itu.--Triwidianp
Bandung
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Abu-abu
PoetryMenulis bagi saya adalah sebuah pondasi, mereka tercipta tanpa ada sedikit pun dusta ataupun tak perlu takut untuk menyinggung perasaan orang, mereka nyata bagi saya. Mereka tumbuh menjadi bait dan larik yang mempu meredam luka, walau hanya sementar...