2 pikiran.

31 2 0
                                    

mamah teressa menutup pintu rumahnya karna bekas tadi dokter keluar dari rumah, namun saat ingin mengeklop rumah nya seseorang mengetuk pintu dan mamah teressa membukanya kembali.

"assalamualaikum, tante"
ternyata gabriel yang datang, salam balik oleh mamah teressa dan menyuruhnya untuk langsung masuk.

" oya kamu mau minum apa, tante bikinin ya"
tawar mamah teressa setelah berada di ruang tamu bersama dengan gabriel.

"makasih tante, gabriel langsung ke kamar teressa aja, tadi gabriel ketemu dokter di depan dan katanya teressa pingsan ya"

ucap gabriel dengan memasukan tangan kedalam kantung celana seragam nya.

"oyasudah silahkan"
mamah teressa menyudahi, lalu gabriel menaiki tangga untuk menuju kamar teressa.

ceklekkk
suara knop pintu terbuka, dan terlihat teressa dari kamar nya oleh gabriel ternyata teressa sudah sadar dari pingsannya.

"sa?"
sapa gabriel sambil berjalan menuju ranjang teressa, dan teressa langsung mengubah posisi rebahannya menjadi duduk lemas.

"gab"
sapa balik teressa sambil tersenyum membuat gabriel nyaman barada di dekatnya.

"kamu sakit lagi ya?"
tanya gabriel dengan suara yang ingin sekali teressa dengar darinya, lembut.

"eemm, biasa kek nya cuma kecapean aja gab"
jawab teressa.

"oh,"
gabriel, dan suara notifikasi dari hendpone gabriel berbuyi.

tinggg
namun notifikasi itu tak membuat gabriel melihatnya malah menonaktifkan hendpone nya teressa mempunyai pikiran kalau notofikasi itu berisi pesan dan pesan itu dari ilea.

"ilea ya gab?" tebak teressa gabriel hanya diam tidak menjawab.

"gabriel?" panggil teressa agar gabriel menjawabnya.

namun lagi lagi gabriel diam tak menjawab.
teressa menarik nafas gusar.

"aku tau kok kamu tadi pulang bareng ilea"
ucap teressa membuat gabriel menyolokkan pandangannya ke teressa.

"udalah sa jan bahas ilea"
titah gabriel membuat teressa meneguk berat salivan nya.

"dan kalo kamu tau jan bilang"
lanjut nya, teressa tidak menyangka jika gabriel akan melanjutkan pembahasan itu dan mengucapkan hal yang tak di ingin kan oleh teressa.

"maaf gab tapi aku gak:v
ucan teressa di potong cepat oleh gabriel membuat nya diam.

"gua balik"
potong gabriel dengan ucapan teressa.

"jaga diri loh"
lanjut gabriel sambil menutup pintu kamar teressa, semantara teressa masih diam hati nya terasa lebih sakit dari yang tadi.
tetapi teressa harus bisa bersabar.
>_<>_<>_<>_
pagi ini teressa merasa pusing yang kemarin sudah tidak terasa lagi jadi ia memutuskan hari ini ia akan sekolah.

tidak lupa teressa memasukan buku yang harusnya di siapkan tadi malam ia juga ingin mengawali hari ini dengan melupakan masalah kemarin dan tidak mengungkitnya lagi.

setelah dirasa sudah rapi semua ia turun dari kamarnya yang berada di lantai atas, karna gabriel sudah menunggu di luar.

"mah pah sesa berangkat ya, assalamualaikum"
ucap teressa dengan mencium tangan kedua orang tua nya.

"walaikummussalam, sa kamu belum sarapan mamah buatin kamu sarapan dulu ya"
mamah dengan membuka lemari tempat wadah makan.

"gak apa mah, sesa bisa sarapan di kantin kok"

lalu teressa berjalan menjauh dari ruangan dapur itu dan membuka pintu pertama rumahnya.

"gab"
sapa teressa sambil membenarkan posisi tas nya.

"hai sa, loh udah mendingan?"
tanya gabriel sambil memberikan helm khusus untuk teressa jika teressa pulang dan pergi dibonceng gabriel.

teressa mengangguk, dan memakai helm nya setelah itu gabriel menancapkan pedal gas dan menjauh dari rumah teressa.

setelah 10 menit menyusuri jalanan memakai motor menuju sekolah akhirnya teressa dan gabriel sampai di sekolah.

"gab, kamu mau bolos lagi ?"
tanya teressa sambil melepaskan helm nya.

"gak tau"
jawab gabriel sambil membantu teressa melepas helm punyanya.

"makasih"
ucap teressa kepada gabriel karna sudah dengan cepat melepas helm yang padahal tidak susah di buka tapi gabriel tetap ingin membantu.

"iya, oya loh belum sarapan kan?" tanya gabriel menebak.

teressa mengangguk, setalah itu gabriel manarik tangan teressa pelan.

sepertinya gabriel ingin mengajak nya ke kantin.
ternyata benar gabriel mengajak teressa ke kantin.

"bak nyus saya pesen dua bubur, jan pake sambel"
kata gabriel sambil masih memegang tangan teressa untuk duduk disebelah nya.

bak makyus dikenal di sekolah smarta star karna rasa masakan nya yang nikmat mau itu bubur ataupun yang lain.

"oke, tunggu sebentar ya"
ucap bak makyus sambil membuat lingkaran bulat di jari kedua dan jari pertama.

lalu dengan senang teressa dan gabriel menunggu sambil duduk di kursi yang sudah di pilih.

"weees, gab gak ngajak ajak kite"
tiba tiba rio dan elrangga datang dari sebelah kanan kantin.

"apasi loh yo orang gab lagi beduaan juga sama teressa"
ucap elrangga canda.

lalu teressa menyuruh nya duduk di samping gabriel dan suruhan itu di terima dengan senang hati oleh rio dan elrangga.

"hai"
lagi lagi seseorang datang dan suara perempuan itu familiar bagi mereka berempat.

"ilea, ayo duduk"
tawar teressa sambil menggeserkan dudukan nya agar ilea bisa duduk di sebelah nya.

"eemm, mau nya samping gabriel"
ilea membuat keempat nya mengerut kan kening nya.

"si embak udah di kasih nawar"
celetuk rio.

"b aja, kakel gw juga gak keberatan"
ilea seenaknya, sementara teressa menundukan kepalanya ia bingung harus jawab apa.

"ya kan kak teressa?"
tanya ilea sambil menyenggol badan teressa hingga mengenai ujung meja dan sepertinya sakit.

"aaa"
ringis teressa sambil memegangi perut nya yang terkena ujung meja itu.

"ilea!"
bentak gabriel sambil menyolokkan pandangan nya.

para siswa, siswi dan semua yang berada di situ langsung terkejut mereka mengarah kan pandangan nya ke teressa, gabriel,dan ilea.

"up's maaf"
ucap ilea sambil menutup mulut nya memakai tangan.

"loh gak papa sa?"
tanya gabriel dengan mencoba menolong teressa.

"gak papa gab" teressa.

"kok kak teressa yang di tanya gab, aku....aku yang harus kamu tanya, karna aku gak mau liat kamu sama kak teressa beduaan terus"
ilea dengan mata berkaca kaca dan menunjuk diri nya.

namun sepertinya ucapan ilea tak dihiraukan oleh gabriel.

"iisshh"
gerutu ilea sambil mendorong teressa hingga terjatuh.

"ilea!" bentakan dari gabriel, rio, dan juga elrangga serempak sambil wajah yang mulai memerah.

"loh kenapa si ilea, teressa udah coba buat sabar tapi apa yang loh bales?"
gabriel sudah tak mau menampung emosi lagi karna ilea sudah kelawatan batas.

"TAPI AKU MAU KAMU MILIK AKU SEUTUH NYA"
balas ilea denga suara yang mulai meninggi.

"gab udah aku fine kok"
teressa agar gabriel berhenti untuk memarahi ilea.

straigh cryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang