7 telah terjadi.

5 1 0
                                    

disaat earadira bicara itu kepada gabriel semua kembali hening.

"gue, harus bilang semua ini ke teressa, dan loh ga loh pilih salah satu dari mereka jan sampe sakit hati karna di duain sama loh"

titah reana begitu membuat gabriel terkajut mendengar nya.

"loh gak bisa bilang sama teressa" ucap gabriel membuat kedua nya mengankat satu alis nya.

"kenapa?" tanta earadira dengan sedikit malas bertanya.

gabriel terdiam, ia tak berniat untuk memberi tahu kepada reana dan earadira dan gabriel pikir mereka akan tahu jawaban nya.

"kenapa gak bisa gab?, serah loh mau ngomong apa, yang penting sekarang gue harus temuin teressa"

earadira memberani kan diri untuk melangkah menjauh dari situasi seperti ini dan berniat ingin menemui teressa.

"kenapa loh diem?" tanya reana kepada gabriel yang seperti patung.

"serah" ucap reana lalu menyusul earadira yang baru 3 langkah.

"loh gak mikirin penyakit teressa?" gabriel angkat bicara.

setelah mendengar ucapan gabriel reana dan earadira berhenti seketika.

"LOH GAK MIKIR KALAU LOH MAU NGASIH TAU TERESSA NANTI APA YANG TERJADI TERHADAP NYA?"

suara gabriel semakin meninggi, dan semakin pula reana, earadira mencerna apa yang di katakan oleh gabriel tadi.

entah keputusan apa yang akan reana dan earadira ambil, disatu sisi bagaimana kedepan nya jika reana dan earadira tidak memberi tahu kan kepada teressa, dan disisi lain mereka berdua memikir kan penyakit teressa jika teressa memikir kan hal yang ini.

"kalo loh berdua pinter, loh berdua akan ngambil keputusan sama kek gue"

ucap gabriel lagi, lalu reana dan earadira semakin mengkhawatir kan penyakit teressa.

kenapa mereka harus mengambil salah satu keputusan dan kenapa mereka harus berada di posisi yang rumit ini.

"gue gak mau di posisi ini, tapi ini juga udah terjadi gue apa boleh buat?"

gabriel sambil mendudukan dirin nya secara perlahan di kursi taman itu.

terjadi keheningan di antara mereka.

"gue sayang sama teressa dan gue juga gak mau bikin sidky menderita karna gue"

lanjut gabriel terlihat letih oleh reana dan earadira.

"gue sayang sama teressa gab, sebagai sahabat, oke gue ngambil keputusan gak kasih tau ke teressa dan ini buat teressa bukan buat siapa siapa"

ucap reana diikuti earadira dengan mengangguk berarti sekarang ada sebuah rahasia dalam diri reana, earadira dan gabriel.

hari terus di lalui oleh teressa, dan ini adalah hari senin hari teressa masuk sekolah.

"sesa, gimana hubungan kamu sama gabriel?"

tanya giana sesudah meneguk segelas susu putih.

"baik mah" jawab teressa santai.

"mah, pah, sesa berangkat ya assalamualaikum"

salam teressa sambil mengenakan tas nya.

"walaikummussalam, hati hati ya sa" jawab kedua nya kompak, dan entah kenapa rasa nya andra ingin sekali mengantar teressa ke sekolah.

"sesa?" panggil papah nya.

teressa memberhenti kan langkah kecil nya menuju luar rumah.

"kenapa pah?" tanya teressa sambil berbalik badan.

"kamu dijemput sama gabriel hari ini?"

tanya andra sambil beranjak dari duduk nya.

"eemm, biasa nya si" jawab nya ragu karna memang dari hari jum'at gabriel tidak beri kan pesan atau kabar jika sekarang akan menjemput teressa.

andra menarik nafas nya lalu berjalan mendekati teressa.

"gimana kalau sekarang papah yang anter kamu sekolah?"

ajak dan tanya andra membuat teressa mengerut kan kening nya.

"papah kan mau berangkat kerja"
ucap teressa pelan.

papah nya mengelus rambut teressa secara lembut dan tersenyum.

"gak pa-pa buat kamu"
jawab papah.

"yaudah kalo itu gak ngerepotin papah"

iya teressa sambil tersenyum merekah.

giana lalu tersenyum melihat teressa tersenyum.

lalu andra dan teressa pamit kepada giana dan berjalan menuju luar rumah nya.

suara mesin mobil terdengar oleh giana yang berarti teressa dan papah nya sudah menjauh dari depan rumah nya.

setelah hampir 10 menit menyusuri jalanan memakai mobil pribadi nya akhir nya teressa sampai di sekolah nya.

"assalamualaikum pah" salam teressa lalu membuka pintu mobil nya dan keluar dari mobil nya.

"walaikummussalam, kamu hati hati ya jajan gak boleh sembarangan"

ucap papah dan menasihati teressa bak teressa masih anak tk.

teressa tersenyum dan mengangguk, lalu langkah demi langkah teressa berjalan hingga sampai di kelas nya.

"hai na, ra"

sapa teressa kepada earadira dan reana yang sedang mengunyah snack di mulut nya.

"hello sa" sapa balik mereka berdua.

"mono gabriloel, yam yam"

tanya reana kepada teressa, teressa tidak mengerti apa kata reana karna reana sambil mengunyah.

klekkk

earadira menelan terlebih dahulu snack nya.

"kalo ngomong telen dulu snack yang ada di mulut loh"

titah earadira kepada reana lalu reana menelan snack itu.

"mana gabriel?"
tanya reana setelah menelan snack itu dalam dalam.

teressa mengerut kan kening nya bingung.

"gue gak tau" jawab teressa.

"gak tau?, loh tadi berangkat bareng siapa?"

tanya earadira penasaran.

"sama bokap" jawab teressa santai.

dengan itu reana dan earadira saling bertatap heran.

"na, ra loh berdua kenapa, keliatan nya ada yang heran?"

tanya teressa mulai ingin tahu, dan kenapa gabriel belum datang ke sekolah teressa kira gabriel sudah berangkat duluan.

"gabriel juga belum dateng tuh"
jawab reana sambil mengunjuk kursi sebelah teressa yang biasa di isi dengan gabriel.

reana dan earadira sendiri mulai berpikir gabriel masih menemani sidky di rumah sakit karna sidky belum di izin kan pulang oleh dokter.

straigh cryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang