3 kekerasan

20 2 0
                                    

"gab udah aku fine kok"
teressa agar gabriel berhenti untuk memarahi ilea.

"aku permisi ya"
lanjut teressa lalu ia berjalan namun belum sampai 3 langkah pergelangan tangan nya di cekal oleh ilea membuat nya lagi lagi meringis kesakitan.

"ilea!"
plakkk
bentak gabriel di barengi dengan tamparan untuk ilea.

3 detik dalam keheningan, gabriel berhasil mencuri pandangan siswa, siswi dan bak makyus yang sedang membawa nampan berisikan bubur pesanan gabriel tadi.

"gab!"
ilea dengan memegangi pipi yang terasa perih karna tamparan dari gabriel.

"aku bisa lebih kejam dari tamparan kamu gab"
brukkk
ilea mendorong teressa hingga terjatuh dan tak sadar kan diri.

ya ampun tak di duga semua ini akan terjadi, gabriel dengan wajah yang cemas menggendong teressa dengan cara nya sendiri menuju gerbang utama untuk ke rumah sakit.

"sa, you strong"
ucap gabriel dengan mata yang berkaca kaca karna ia tidak ingin melihat gadis nya seperti ini.
                       >_<>_<>_<
mamah teressa, gabriel, dan mamah gabriel sedang menunggu dokter yang masih memeriksa teressa.

ceklekkk
suara pintu terbuka yang berasal dari ruangan di mana teressa di periksa dan menunjukan seorang dokter perempuan berbadan tegap.

"bu?,"
panggil dokter yang sudah lama menjadi pemeriksa teressa di saat seperti ini contoh nya.

"iya dok, gimana keadaan teressa dok?"
tanya mamah teressa dengan wajah yang cemas.

"teressa tidak apa apa hanya saja ia kaget dengan apa yang sudah menimpa nya, hingga ia pingsan"

terang dokter membuat ketiga nya menarik nafas lega.

"saya permisi, dan pastikan teressa tidak seperti ini lagi bu"

saran dokter, lalu terjadi keheningan ketika itu.

"baik dok, terima kasih"
ucap gabriel dengan menarik nafas nya.

lalu dokter itu mengangguk dan meninggal kan mereka bertiga yang masih bingung entah kenapa.

"gab, kamu itu kenapa gak pernah rubah sifat kamu yang bikin teressa seperti ini, seharus nya kamu tau perasaan perempuan kek gimana"

mamah gabriel yang sudah bosan melihat perlakuan anak nya, apalagi mamah gabriel itu bisa di kata kan sudah merestui hubungan teressa dengan gabriel, dan ia ingin anak nya menikah dengan teressa tidak dengan yang lain.

karna mamah teressa sudah melihat sifat baik dari teressa.

gabriel terdiam setelah mendengar marahan dari mamah nya ia memang mengaku bersalah tapi di sisi lain ia juga tidak ingin di kekang seperti ini.

"bu, ini sudah menjadi takdir untuk teressa, jadi saya mohon ibu jangan menyalahkan gabriel, karna pengorbanan awal dari kesuksesan"

ucap mamah teressa lembut membuat mamah gabriel menyenderkan kepala nya ke pundak mamah teressa, sementara gabriel masih terdiam menundukan kepalanya.
                     ^.^^.^^.^^.^
udara dingin pagi membuat teressa terbangun dari tidur lelap nya karna kejadian kemarin membuat nya kecape'an, dan sebenar nya yang ia ingin kan sekarang tetap tidur namun ia juga harus bergegas untuk sekolah.

ceklekkk
teressa menutup pintu kamar nya menuju dapur untuk sarapan bersama keluarga nya.

dengan pakaian yang rapi, wajah yang siap untuk sekolah dan tas di punggung yang dipakai nya mengsong kini ia sudah sampai di meja makan.

straigh cryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang