[ 5 ] Your Choices

651 122 17
                                    


Haii...
Aku update maleman hehe.
Kayak capek tallpi juga pingin.
Mau curhat dikit. Aku makin kesini kok makin sayang ama HIRAETH ya padahal awalnya lebih prefer ke MELLIFLUOUS tpi makin nulis makin jatuh cinta sendiri sama ceritaku ini.
Aku punya harapan tinggi buat HIRAETH meski disisi lain aku juga ketakutan kalo semakin banyak yang baca makin gugup dan berantakan jadinya karna mau nyenengin banyak pihak.

Tapi aku juga mau berkembang dengan baik dan jadiin ini sebagai bidang yang aku tekuni. Hehe aku gk punya bakat apapun rasanya selain nulis.

So i hope you enjoy this guys.
Little bit sad, fluffy and romance. Semoga ada hikmah juga.
Btw kalo suka bantu promo ya ke temen deket kalian.
Aku lagi usaha hehe.
Udah segitu aja.


Happy Reading

Vote dan komen yg banyak jan lupa.
Per kalimat juga gapapa haha.

Oh ya, mulai chapter ini aku akan update seminggu sekali aja gapap ya.

Biar bisa nabung chapter dan revisi biar berkualitas. Makasih <3



Happy Reading, Again


Pagi berganti siang, siang berjalan begitu cepat hingga tak terasa hari sudah menjelang malam.

Seohyun masih dikamar, mengunci diri dalam kesunyian. Menatap foto lama sebagai tapak tilas kisah manis yang dulu selalu ia rasakan.
Rasanya ia hancur bersamaan. Luka antara kesepian dan rasa bersalah yang tak kunjung usai menyiksanya hingga ke relung hati.

Ia rindu rumah. Rindu tempat dimana ia berlindung dan berbagi kasih sayang. Sepanjang waktunya kini yang ia pikirkan adalah apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa?

Semua terlalu cepat bagaikan mimpi buruk di sepertiga malam. Menyisakan kepingan hati terluka yang memuakkan.

Apa keputusan ini sudah benar?

Bagaimana memulai semua ini?

Rasa itu kian mencekam karna ia tidak menemukan satupun jawaban dari pertanyaannya.

Jadinya,
Hari berlalu begitu saja tanpa saling bicara, mereka hidup bersama dalam artian benar-benar hidup dibawah atap yang sama namun tetap memiliki masing-masing dunia dan egonya.

Bagaimana menjelaskannya? Jungkook memutuskan tetap pergi kuliah meski jaraknya hampir memerlukan waktu 2 jam. Pria itu pergi pagi-pagi sekali ketika Seohyun masih terlelap kemudian pulang larut malam ketika Seohyun sudah berada di dalam kamar.
Hanya suara pintu yang terbuka dijam berangkat dan pulangnya yang menjadi tanda, serta suara langkah kaki yang menderap pelan keluar masuk.

Dan sesekali pria itu mengetuk pintunya hanya untuk bertanya Seohyun sudah makan?

Lalu entah jam berapa pria itu sempat membeli makan namun ketika Seohyun keluar kamar dipagi hari maka sebuah nampan berisi sarapan miliknya sudah tersedia lengkap dimeja makan.

Selain itu mereka hanya akan saling menutup diri dan membangun tembok besar yang sulit terpatahkan.

Apa ini yang disebut membangun keluarga? Hubungan macam apa yang mereka miliki hingga mampu mengambil langkah besar ini seorang diri?
Mereka terlalu naif untuk bisa mengerti arti berkeluarga.
Namun sekarang terlanjur terjebak dalam kubangan menyulitkan seperti ini.

HIRAETH - JJK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang