[ 4 ] A Night to Remember

738 124 34
                                    


  Haii...
Malam minggunya ditemenin Hiraeth rasanya gimana?

Cuma mau bilang aku nulis ini udah setulus yang aku bisa jadi tolong hargai dan kasih tau aku gimana kesan kalian.
Kalau ada yang kurang ataupun salah ketik, just let me know. Okey?
Kalo kalian baper ato justru gk feel sama sekali ya komen aja gapapa.
Jangan bangga jadi silent readers.
Oh dan yaa jangan komen
"Next. Ditunggu lanjutannya, fighting??"

Kalo kalian komen gitu aku gak tau harus gimana? Gimana memperbaiki tulisanku jadi tolong kerja samanya.

VOTE dan KOMEN

FOLLOW jan lupaa

Happy reading






Tangan Seohyun terasa membeku. Bukan, bukan hanya tangan, kini seluruh tubuhnya terasa mati rasa oleh hawa dingin yang memeluk rapat. Pandangannya menggelap seiring rasa dingin yang mulai terasa membekukannya.

Namun ia ingat jelas, detik ketika matanya hampir tertutup sepenuhnya suara teriakan dan seruan seseorang yang familiar menahannya untuk terjaga.

"Seohyun.... Seohyun!"

Seohyun sadar, ia sedang menunggu. Menunggu tangannya disambut dan digenggam erat. Menunggu setidaknya jika detik itu menjadi waktu terakhirnya maka ia ingin melihat wajah Song Jungkook untuk terakhir kalinya.

"Seohyun," suara itu serasa membangkitkannya sekali lagi. Menyadarkannya bahwa saat ini ia sudah berada di dekapan pria Song itu.

"Seohyun, bertahanlah kumohon."

Seohyun tersenyum. Jadi, begini rasanya di khawatirkan? Andai ia tau rasa ini lebih awal apa semua akan berubah. Andai perasaannya terbalas sejak awal apa ini akan tetap terjadi? Ia rela melawan bahaya, mendorong pria itu sekuat tenaga supaya tetap dan aman dan terjauh dari bahaya, kemudian berakhir dirinya yang tertimbun tumpukan salju dari ranting yang patah. Bukankah semua ini layak disebut ketulusan meski yang ia terima sejak awal dari pria itu adalah kesakitan.

Setidaknya ia sudah mencoba, setidaknya ia berjuang untuk terlihat oleh Song Jungkook yang tak tersentuh. Jadi bila saat ini waktunya pergi, ia tidak punya lagi rasa yang tertinggal perih. Dan hatinya yang tak terdengar dapat terus bersuara,

Jungkook-ssi percaya padaku kan? Rasaku ini nyata.

Tidak ada sedikitpun rasa iba ataupun kasihan. Bukan obsesi atau kegilaan yang mengharuskanku memilikimu.

Jungkook-ssi hiduplah bahagia, setidaknya aku tidak lagi berada disekitarmu dan menganggumu.

Suara pria itu memudar seiring pandangan Seohyun yang mulai menghilang.

Lalu secara mengejutkan sebuah bibir lembab dan hangat serasa mengecupnya dengan lembut. Pipi Seohyun basah meski ia yakin tidak mengeluarkan airmata sedikitpun. Kesadarannya serasa di bawa kembali keluar ketika kecupan itu  berubah jadi lumatan kasar dan memaksa. Membelai setiap inci mulutnya yang membeku, dan digantikan suhu panas yang bergejolak.

Seohyun menemukan kembali napasnya ketika bibirnya digigit lembut dan udara hangat lain mendorong masuk. Usapan lembut di tengkuk dan perutnya membuatnya bergetar dan ketakutan.

Kemudian kejadian cepat lainnya berputar bagai film lawas yang terputar otomatis dan acak.

" Kau orang yang paling Jieun sayangi Jungkook-ssi......"

HIRAETH - JJK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang