[ 7 ] Can we?

640 118 30
                                    


Lets be happy,
Nggak peduli sebanyak apa kamu udah kehilangan, selelah apa perjuangan buat bertahan dan sesakit apa ketika usaha kita nggak pernah terlijat nyata.
Ayo sama-sama pegangan tangan dan hadapi semua dengan senyum, sabar dan perharapan akan ada hari yang lebih baik ketika esok hari membuka mata.

Makasih yang selalu nyempetin baca.
Makasih banyak

*Happy Reading


Jungkook bangun pada subuh hari seperti biasanya. Pria itu sudah dikamar mandi sejak 15 menit lalu, sementara Seohyun baru bangun dan menyiapkan sarapannya.

Ketika suara pintu kamar mandi terbuka Seohyun langsung berbalik membelakanginya. Takut jika Jungkook datang dengan keadaan shirtless seperti waktu itu.

"Kau sudah bangun?" bukan suara Seohyun kelainkan Jungkook yang masih berdiri didepan kamar mandi.

"Su-sudah, Jungkook mau makan apa?" tanya gadis itu masih mempertahankan posisinya menghadap kompor.

"Apa saja yang tidak membuatmu repot." kemudian pria itu berjalan menuju kamarnya.

Seohyun mengintip dari sudut matanya, pria itu menggunakan celana pendek dan kaos putih polos, serta sebuah handuk membentang di pundaknya.

"Astaga, aku sudah berpikiran kotor." gumamnya pelan sambil memukul jidatnya sendiri.

**

Mereka berada di meja makan, sebuah omlet dari mie dan telur tersaji ditengah meja dengan toping sosis dan daging cincang.

"Kau tidak makan?" tanya Jungkook ketika sedari tadi memperhatikan Seohyun hanya meminum air putih sejak tadi.

Gadis itu menggeleng, "Takut muntah." jawabnya polos.

Jungkook menarik napas dan membuangnya cepat, "Bukan berarti langsung takut makan. Perutmu harus diisi Seohyun."

"Iya, nanti pasti makan. Kalau sudah nafsu." gadis itu menyengir.

Ganti Jungkook yang menggeleng. "Aku tidak mau mendapati kabar kau pingsan saat aku tidak dirumah. Ayo buka mulut, Aaa...." pria itu mengarahkan sesondok nasi dan omlet ke arah Seohyun.

"Nanti aku makan sendiri, kena..mm Uu mmmpt"

"Diam, kunyah saja. Enakkan? Kau mual?"

Seohyun menggeleng sebagai jawaban.

"Ayo, lagi." Jungkook hendak menyuapkan sesuap lagi namun Seohyun segera menggeleng.

"Tidak mau. Ini saja. Nanti aku makan sendiri." tolak Seohyun.

Jungkook hanya bisa pasrah dan menyuapkan makanan itu ke mulutnya sendiri.

"Oh iya, aku akan pulang lebih larut nanti. Jadi kau tidak usah menungguku, tidur saja. Okey?"

"Iya," jawab Seohyun sekenanya. Lagipula ia nanti akan membantu di toko Bibi Shin jadi pasti lelah dan akan lebih cepat tidur, jadi tidak masalah kalau Jungkook tidak dirumah lebih lama.

**

Seohyun datang ke toko Bibi Shin pada pukul sembilan, ketika semua pekerjaannya dirumah sudah selesai.

Untungnya menyapu dan membereskan rumah sudah biasa baginya jadi tidak terlalu merepotkan.
Seperti janjinya ia takkan membantu untuk hal-hal berat. Hanya duduk sebagai kasir sesekali dan sisanya bermain dengan Mia ketika anak itu sudah pulang sekolah.

"Seohyun, ambillah ini. Kau sudah membantu masa aku tidak memberi apapun." Bibi Shin terus mencoba memberi beberapa lembar uang pada Seohyun karna membantunya selama ditoko tapi gadis itu terus menolak.

HIRAETH - JJK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang