[ 8 ] Stay for a night

614 114 36
                                    

Adakah yang nunggu aku update?
Makasih lho kalo ada yang nungguin.

Aku mau pede bentar,
Dari angka 1-10 seberapa penasaran kalian ama HIRAETH?

kalo nggak ada yg jawab aku anggep 5 ya hehe winwin solution. Aku ttp happy dan kalian ttp bisa baca.

Promo bentar, aku update cerita lain
MELLIFLUOUS
Pleasee.. Baca dulu. Coba dulu oke?


*Happy Reading





Jungkook dan Seohyun sudah berada di ruangan USG, Seohyun berbaring sedangkan Jungkook duduk disisinya. Keduanya menatap layar monitor besar dihadapannya.

"Kondisi bayinya sedikit lemah, tapi perkembangannya cukup normal sampai usia ini.  Bagian vital seperti jantung, hati dan ginjal juga sudah mulai terbentuk. Diusia ini dia sudah mulai bisa bergerak tapi mungkin terlalu awal untukmu merasakannya. Kalian bisa lihat wajahnya? Ini wajahnya sudah terbentuk." jelas Dokter Shin.

"Aku tidak melihat bedanya," cicit Seohyun pelan yang di balas tawa oleh dokter Shin dan Jungkook.

"Tidak masalah, dulu aku juga begitu. Nah, sekarang bagian yang mungkin kalian tunggu-tunggu. Kalian ini mengetahui jenis kelaminnya?"

"Kurasa tidak," balas Jungkook cepat. "Aku ingin dia jadi istimewa karna kehadirannya dibumi bukan karna jenis kelaminnya. Biar itu jadi kejutan saat lahir nanti, benar Seohyun?" tanya Jungkook meminta persetujuan. Dan Seohyun mengangguk dengan senyuman.

"Mm.. Sebagai gantinya, bolehkah aku mendengar detak jantungnya?" tanya Jungkook pada Dokter Shin.

"Tentu." balas sang Dokter.

Jungkook mulai memasang alat itu pada telinganya, memandang kearah monitor sebentar lalu setelah beberapa detik dalam kesunyian pria itu beralih menatap Seohyun dengan pandangan sulit diartikan.
Keduanya saling memandang, Seohyun yang awalnya gugup menjadi bingung sendiri tatkala melihat Jungkook mengusap sudut airmatanya beserta seulas senyum tercipta disana. Senyum tulus dan menentramkan yang tidak pernah ia sebelumnya.

Dan untuk alasan itu Seohyun benar mengucapkan dalam hati bahwa ia ingin segalanya bisa berjalan normal bagi mereka. Ia akan menjadikan Jungkook penuntun hidupnya, tidak peduli bahwa meski untuk menumbuhkan cinta membutuhkan ribuan malam lamanya.

***

Keduanya sampai lumayan larut. Setelah mengucapkan terima kasih pada Bibi Shin dan berpisah di sebarang jalan keduanya kini masuk ke rumahnya sendiri.

Seohyun masih tampak lemas, jadi satu tangannya dituntun oleh Jungkook. Pemuda itu mengarahkan Seohyun untuk duduk di sofa depan tv sebelum akhirnya ia meletakkan obat dan susu ibu hamil ke rak khusus di meja samping sofa.

"Kau lelah? Mau istirahat sekarang?" Jungkook bertanya pada Seohyun, gadis itu menggeleng pelan kemudian menjawab,

"Sedikit. Apa Jungkook-ssi belum makan malam? Ingin makan sesuatu? Aku buatkan."

Jungkook menggeleng cepat, "Tidak. Aku ingin membersihkan diri dan segera tidur. Kau juga, istirahatlah."

"Hm."

Setelah jawaban itu Jungkook membiarkan Seohyun kembali ke kamarnya, pun dia memilih kembali ke kamarnya sendiri.

Padahal sebanyak apapun ia mencoba menolak dan mengabaikan bagian kecil dari dirinya tetap saja ia khawatir akan gadis itu, apa benar dia kesulitan tidur? Lantas kenapa tidak mengatakan apa-apa?

HIRAETH - JJK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang