[ 9 ] Trying

607 119 21
                                    

Aku lagi sedih karna MELLIFLUOUS gak ada yang minat, jadi aku update hehe...
Karna antusias kalian di HIRAETH bikin aku semangat dan punya harapan.

Happy Reading

Seohyun sedang bahagia. Seharian ini Jungkook terus berada dirumah. Setelah insiden tidur bersama subuh tadi membuat keduanya bangun kesiangan, Jungkook pada akhirnya memilih tinggal dirumah dan membolos untuk satu hari.
Seperti sebuah keajaiban kan?
Untuk pertama kalinya setelah hampir sebulan lamanya mereka tinggal bersama mereka bisa menghabiskan waktu dengan interaksi nyata, bukan sekedar menatap muka sekejab.

Dan keduanya kini memutuskan untuk masak bersama. Untuk Seohyun tentu hanya sebuah Roti panggang selai kacang ditambah salad buah. Sedangkan Jungkook sedang ingin memakan Bulgogi pedas dengan Kimchi katanya.

Keduanya sibuk dengan tugas masing-masing, Seohyun dengan Kimchi dan Jungkook bertanggung jawab pada Bulgogi nya.

"Hyun, berapa sendok kaldu yang kita butuhkan?"

"Lima atau enam.Tergantung selera Jungkook-ssi."

"Baiklah, enam kalau begitu." Seohyun tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala ketika melihat Jungkook memberi gerakan angka enam dengan jari.

Setelah memasukkan daging dalam rebusan bumbu kini pria itu beralih mengamati Seohyun. Gadis itu tampak risih dengan rambutnya yang berada disekitar wajah karna sedang digerai.

Satu senyuman kecil muncul begitu melihat bagaimana Seohyun mencoba menyingkirnya helaian rambut itu dengan menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan.

"Pasti menganggu ya?"

"Huh?"

Jungkook melangkah kebelakang tubuh Seohyun, meraih kunciran rambut dari sisi meja dan menalikannya pada rambut Seohyun. Masih agak berantakan tapi sedikit membantu.

Sementara Seohyun mendadak diam, menahan napas dan menahan detakan jantung yang rasanya ingin melonjak keluar. Jari-jari pria itu menyentuh kulit lehernya yang membuatnya merinding seketika. Kini ia juga yakin warna merah jambu sudah menjalar di seluruh wajahnya.

"Selesai. Bernapaslah Hyun." bisik Jungkook sengaja. Yang tentu menimbulkan efek tidak baik bagi jantung Seohyun.

Pria itu terkikik, tawanya menguar mendapati perubahan raut Seohyun yang malu dan salah tingkah.
Tawa itu, terdengar merdu. Kini keyakinan bahwa orang jatuh cinta kadang membuat gila sepertinya mulai cocok disematkan Seohyun untuk Jungkook. Tawanya, suaranya entah yang bergetar, tegas, bersahabat atau gugup semua jenis suara yang dikeluarkan pria itu menjadi hal yang mampu membuat kewarasan Seohyun menggila.

"Jangan cuma diam Hyun, nanti aku mengartikan kalau kau sedang marah." ujar Jungkook membuyarkan lamunan Seohyun.

"Hyun?" tanya gadis itu aneh.

Jungkook mengangguk lucu. "Dari Seo-Hyun. Terdengar akrab, tinggal kuberi akhiran -g di belakang."

"Jadi Hyung dong." ujar Seohyun sedikit kesal. Namun karna tawa Jungkook kembali menguar itu membuat semua seakan bisa dimaafkan.

"Hm, Hyung."

"Kalau kau kupanggil Kook saja bagaimana?" goda Seohyun.

Pria itu beralih menegakkan badan bersandar pada pantry dapur.

"Apa bulan kelahiranmu?"

"Desember."

Jungkook menggeleng sambil menggerakkan telunjuknya didepan hidung. "Tidak bisa. 3 bulan di bawahku harus tetap panggil Jungkook,-ssi atau Oppa."

HIRAETH - JJK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang