[19 - EXTRA PART ]

490 69 25
                                    

Hai.. Rindu HIRAETH?

ekstra part untuk kalian yang masih rindu. Part terakhir ramein komennya yaa

Happy Reading


Seohyun tidak bisa berhenti memilin ujung selimutnya. Debaran jantungnya juga tidak mau terkendali karna rasa gugup bercampur takut, bahagia dan khawatir beraduk jadi satu.

Ia sudah berbaring miring di sisi kanan ranjang menghadap jendela. Menyisakan tempat disebelah kiri untuk Jungkook yang masih membersihkan diri dikamar mandi sejak setengah jam lalu.

Ia kembali menarik dan menghembuskan napasnya dengan tidak tenang.

"Kau belum tidur?" suara Jungkook langsung mengudara begitu saja. Bahkan Seohyun tidak sadar kapan pemuda itu masuk dan membuka pintu sehingga kini dia sudah duduk diatas ranjang yang sama dengan Seohyun.

"Jangan menahan napas, kan aku jadi tau kalau kau belum tidur, Seohyun."

Seohyun meringis, tapi ia masih belum berniat membalik tubuhnya menghadap Jungkook. Bahkan ketika ia merasa Jungkook sudah pada posisi berbaring, gadis itu tetap menahan diri untuk melihat seberapa dekat jarak Jungkook pada dirinya.

"Kapan Jungkook-ssi masuk?"

"Kau tidak sadar?"

"Aku cukup yakin aku tidak pingsan tadi." jawab Seohyun yang justru di balas gelak tawa oleh Jungkook.

"Kemarilah," ujar Jungkook lembut berusaha meruntuhkan pertahanan Seohyun yang masih membelakanginya. "Seohyun, kemarilah biar aku lihat." bujuknya lagi.

"Tidak mau, sudah lebih baik kok." tolak Seohyun masih bersikukuh menyembunyikan lukanya. Sejujurnya ia terlalu khawatir dengan jarak mereka yang menipis di atas ranjang.

"Mana tahu sudah baikan jika tidak di periksa. Kemari, biar ku lihat lukanya. Ibu hamil tidak boleh keras kepala nanti bayinya tertular begitu."

Akhirnya dengan terpaksa Seohyun membalik tubuhnya. Menemukan mata damai Jungkook yang menatapnya tanpa berkedip. Perlahan gadis itu bangkit dan duduk. Mengulurkan lengannya yang memerah akibat alat setrika siang tadi. Meski sudah di beri obat namun Jungkook tidak bisa berhenti khawatir.

"Bagaimana bisa begini? Pasti sakit, kan?" tanya Jungkook prihatin. Dengan lembut jemarinya mengelur sekitar luka merah yang basah itu.

"Sudah lebih baik."

"Besok kirimkan semua bajunya ke Loundry saja. Aku tidak mau ini terulang lagi." putus pemuda itu sambil meniupi luka sang istri.

"Jangan berlebihan. Ini hanya keteledoran kecil. Kita harus menghemat Jungkook-ssi." tolak Seohyun.

"Berhemat dan berjaga diri itu dua hal yang berbeda, Seohyun. Lagipula perutmu semakin besar dan membuatmu kesulitan. Aku tidak selalu dirumah untuk membantu jadi ini jalan terbaik."

Namun meski penjelasan Jungkook sudah selembut dan sejelas itu gadis berponi ini tetap menggeleng tidak setuju. "Tidak mau. Aku masih bisa diandalkan kalau hanya tentang ini."

Jungkook menghembuskan napas lelah. "Iya aku tau. Sangat tau jika istriku ini sangat kuat dan bertanggung jawab. Tapi aku sebagai suami yang akan merasa terluka jika gagal menjagamu. Aku menyanyangimu, adakah alasan lain yang bisa lebih mendasari keputusanku?"

Seohyun terdiam. Mulutnya bergerak-gerak ingin mengatakan sesuatu namun tidak ada suara yang berhasil keluar. Pada akhirnya ia hanya bisa meremas tangannya sendiri ketika Jungkook semakin memberanikan diri mengecup lembut keningnya kemudian mendorongnya pelan untuk terbaring dan bisa di peluk dengan nyaman.

HIRAETH - JJK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang