Bab 5

435 50 13
                                    

Atmosfir di ruang utama keluarga Lee ini sangat canggung. Bagaimana tidak, sejak tadi Kai yang berhadapan dengan Donghae itu hanya menunduk tak berani menatapnya. Sedangkan Donghae, anak itu diam karena ingin Kai yang bicara lebih dulu. Parahnya, ini sudah berlangsung beberapa menit.

"Apa kalian akan diam terus sampai langit berubah gelap eoh?" tanya Kyuhyun yang sudah jengah dengan aksi mereka.

Mendengar hal itu Kai mengangkat kepalanya dan memberanikan diri untuk menatap Donghae.

"Hae... Aku.. Aku ingin minta maaf atas kejadian kemarin dan sebelum-sebelumnya. Aku baru sadar kalau dendamku ini tidak ada gunanya" ucap Kai sedikit gugup.

"Sudahlah tak usah membahas hal yang telah berlalu. Aku memaafkanmu dan aku juga minta maaf atas sikapku yang sangat menyebalkan, maafkan aku ya Kai" sahut Donghae yang menyatakan permintaan maafnya juga.

Kai langsung memeluk Donghae, ia tak menyangka jika dibalik sikap berandalannya itu Donghae memiliki hati yang lembut dan pemaaf.

"Terima kasih banyak Hae" ucap Kai setelah melepas pelukannya.

"Sama-sama Kai. Jadi bisakah kau ceritakan siapa orang yang menyuruhmu untuk mencelakaiku dan menyabotase motorku?" tanya Donghae mulai menyinggung soal kecelakaan kemarin.

"Sebenarnya kemarin itu aku dibayar oleh Eunwoo. Kami bekerja sama, katanya dia ingin balas dendam padamu karena dia adalah sahabat yang disakiti olehmu. Dia sengaja menyabotase motormu agar kau celaka. Begitulah ceritanya Hae"

Kai menceritakan semuanya dengan detail.

"Tapi aku tidak pernah mempunyai teman bernama Eunwoo, Kai" ujar Donghae.

"Apa mungkin Eunwoo itu nama samaran orang itu? Dia misterius, aku belum pernah melihat wajahnya tanpa mengenakan masker"

Kai mulai bepikir jika Eunwoo itu adalah orang yang memiliki dendam ke Donghae, dan namanya disamarkan.

"Bagaimana kalau kita mengelabui Eunwoo? Jujur saja aku curiga dengannya" saran Kai.

"Aku setuju denganmu, tapi kau mau mengelabuinya dengan cara apa?" tanya Kyuhyun.

"Aku akan mengajaknya untuk bertemu di suatu tempat, dan kau ikut denganku Kyu. Bagaimana, apa kau setuju?"

"Ya, aku setuju Kai. Kita lakukan hal itu besok" ujar Kyuhyun yakin.

Sementara Donghae hanya terdiam. Ia memikirkan siapa sosok Eunwoo itu. Otaknya mengingat-ingat kembali apakah dia pernah memiliki masalah dengan orang yang bernama Eunwoo atau tidak. Seingatnya tidak.

Jadi siapa sosok Eunwoo itu? Ah.. Otak Donghae jadi bingung sekarang.






...

"Uhukk..uhuk..uhuukk.." suara batuk yang terdengar menyakitkan itu berasal dari Donghae yang sedang berada di kamarnya.

"Hae, kau kenapa eoh? Ini minum dulu" tiba-tiba Hyukjae datang dengan segelas air di tangannya yang langsung di terima oleh Donghae.

"Uhuk...uhukk..." Donghae masih saja terbatuk meskipun sudah minum air hangat.

"Kau baik-baik saja Hae? Apa mau kuambilkan obat?" tanya Hyukjae dengan gurat cemas di wajahnya.

"Tidak, aku baik-baik saja. Kau keluarlah" usir Donghae ketus.

"Baiklah. Kalau mau apa-apa panggil saja aku ya"

Hyukjae akhirnya melangkah meninggalkan kamar Donghae.

Sepeninggal Hyukjae, Donghae mengernyitkan keningnya dan menutup sedikit matanya juga tangan yang merambat ke dada kirinya. Tiba-tiba saja ia merasakan sakit di dada kirinya, ini baru pertama kali ia merasakan sakit seperti itu.

Attention Not FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang