Bab 12

901 54 24
                                    


Donghae menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah.

"Hyuk ayo turun. Untuk sementara kita akan tinggl disini, sampai orang tua itu sadar dengan kelakuan mereka" ujar Donghae datar. Pemuda itu sibuk membuka seat belt dan membawa barang-barangnya.

"Tapi ini rumah siapa Hae?" tanya Hyukjae bingung.

"Sudah jangan banyak tanya. Ayo segera turun atau aku akan marah padamu"

Mendengar jawaban dingin Donghae,.mau tidak mau Hyukjae menurut dan menyusul Donghae yang sudah keluar duluan.

Ting...tong..

Donghae menunggu seseorang yang akan membuka pintu itu dengan cemas.

"Kenapa lama sekali sih? Kemana bocah itu" ujarnya sinis. Sepertinya Donghae masih di kuasai oleh amarah.

"Sabar Hae" Hyukjae mencoba memberi pengertian.

Klekk...

Akhirnya pintu itu terbuka dan menampilkan seorang yeoja paruh baya dengan celemek yang melekat di tubuhnya.

"Ahh Tuan Donghae, maaf menunggu lama" ujarnya merasa tidak enak.

"Ya. Tidak masalah, dimana Kyuhyun?" tanyanya pada wanita itu.

"Tuan muda Kyuhyun ada di kamarnya. Mau saya panggilkan?" tawarnya.

"Tidak perlu bibi Park. Aku sudah disini"

Kyuhyun berjalan mendekati Donghae dan Hyukjae yang masih berdiri di ambang pintu.

"Ohh iya Tuan muda. Kalau begitu saya permisi dulu" ujar wanita itu yang ternyata adalah maid yang bekerja di rumah Kyuhyun.

"Hae ada apa kau kerumahku? Tumben sekali" tanya nya penasaran.

Donghae langsung mendekati Kyuhyun dan merangkul sahabatnya itu. Meninggalkan Hyukjae yang masih berdiri canggung.

"Kyu aku ingin minta bantuan padamu, bisakah?" tanya Donghae penuh permohonan.

Kyuhyun mengernyit bingung.

"Bantuan apa Hae? Selagi aku bisa aku akan membantumu. Ingat, kita kan sahabat"

Kyuhyun tersenyum begitu manis.

Pandangan nya jatuh pada Hyukjae yang masih memperhatikan mereka berdua di ambang pintu.

"Hey Hyuk sini masuklah. Anggap saja rumah sendiri" ujarnya.

"Iya kyu. Maaf kami merepotkanmu" ucap Hyukjae tulus.

Kyuhyun tersenyum manis mendengar ucapan Hyukjae. Pemuda itu sudah berubah rupanya. Jadi ia merasa tidak sia-sia mendonorkan salah satu ginjalnya pada pemuda itu.

Namun matanya melotot horor saat melihat kaos Hyukjae yang sudah berwarna merah di bagian perutnya.

"Astaga Lee Hyukjae apa yang terjadi padamu? Hae, Hyukjae kenapa?"

Donghae menepuk dahinya pelan saat ia melupakan sesuatu. Saking terburu-burunya meninggalkan rumah, ia sampai lupa dengan niat untuk mengobati luka Hyukjae.

"Kyu, kau punya P3K tidak? Aku harus segera mengobati luka Hyukjae terlebih dahulu, sebelum menjelaskan semuanya" ucap Donghae seraya menuntun Hyukjae mendekat kearahnya.

"Ada Hae. Kau ajaklah Hyukjae ke kamarku dulu. Aku akan mengambilnya"

Dengan segera Donghae menuntun Hyukjae menuju kamar Kyuhyun. Donghae sudah sering bermain ke rumah Kyuhyun jadi pemuda itu sudah hafal letak kamar sahabat ikalnya itu. Ingat, mereka berteman sejak kecil.

Attention Not FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang