Bab 6

400 50 11
                                    

Setelah kemarin Hyukjae dibawa ke rumah sakit karena dehidrasi akibat diarenya, kali ini ia sudah beraktivitas biasa di rumahnya. Dia tak pergi ke sekolah karena badannya masih lemas.

Donghae yang sudah keluar dari kamar dengan tongkatnya itupun melihat Hyukjae yang sedang tiduran di sofa ruang TV dengan memainkan ponselnya. Dengan malas Donghae menatap Hyukjae sekilas, meski kemarin dia senang karena telah mengerjainya habis-habisan tapi sekarang ia merasa tidak enak dengan anak itu. Sedikit merasa bersalah juga karena kejahilannya menyebabkan Hyukjae sampai pingsan.

"Oh Hae, kau mau pergi sekolah ya" sapa Hyukjae saat menyadari Donghae yang akan segera keluar rumah.

"Sudah tau malah bertanya. Kau harus tau ya, aku ini tidak malas sepertimu. Dasar lemah" cibir Donghae yang mengabaikan segala perasaan tidak enaknya.

Hyukjae tidak menanggapinya, terlalu malas juga untuk berdebat dengan saudara yang selalu ketus padanya.





...

Orang tua Donghae sudah berada di luar negeri selama satu bulan. Mungkin mereka akan kembali sekitar satu sampai dua minggu lagi. Selama itu pula mereka menghubungi Donghae hanya sebanyak tiga kali, bahkan saat diberi tahu jika kakinya sudah tidak di gips lagi pun respon mereka biasa saja. Itu membuat Donghae lagi-lagi harus menelan rasa kecewa.

Sedangkan pada Hyukjae, mereka lebih sering menghubunginya. Donghae tahu sendiri, dia sering melihat Hyukjae yang teleponan secara diam-diam di malam hari. Entahlah apa yang dirasakan oleh Donghae selain rasa kecewa.

"Hahh...hahh...hahh..." Donghae menghirup oksigen agak kesusahan. Akhir-akhir ini di sering merasa sesak dan sakit di dadanya.

"Hae kau kenapa? Kau baik-baik saja?" tanya Kyuhyun khawatir melihat kondisi Donghae seperti ini entah sudah ke berapa kalinya.

"Aku sedikit sesak Kyu"

Di bangkunya Donghae terus mencari posisi yang nyaman. Sementara itu Changmin pergi keluar kelasnya menuju ruang kesehatan untuk mengambil inhaler.

"Tarik nafasnya pelan-pelan Hae"

Donghae mengikuti cara yang dipraktikkan Kyuhyun barusan. Tetap saja ia masih merasa sesak.

"Hae ayo hisap ini Hae" dengan terburu-buru Changmin memberikan inhaler itu untuk Donghae yang langsung menerima dan menghirupnya.

Beberapa menit setelahnya nafas Donghae mulai kembali normal.

"Kau masih sesak Hae?"

"Sedikit"

Kedua sahabat itupun menatapnya dengan tatapan khawatir. Jarang sekali mereka melihat Donghae dengan wajah yang menahan sakit.

"Kalian bisa antar aku ke dokter? Aku ingin tahu apa yang terjadi denganku" pinta Donghae pada sahabatnya.

"Tentu, kita akan mengantarmu. Iya kan Kyu?" tanya Changmin meminta persetujuan Kyuhyun.

"Iya. Kami akan mengantarmu besok. Semoga tidak apa-apa ya Hae"

Donghae menganggukan kepalanya. Hatinya khawatir dan ia sedikit takut jika terjadi sesuatu yang salah pada dirinya. Tapi ia menekan segala rasa takut itu karena rasa penasarannya lebih besar.

...

Pagi ini Donghae telah mengenakan pakaiannya rapi. Hyukjae yang akan menuju ke dapur itu di buat bertanya-tanya saat melihat Donghae yang tengah menalikan tali sepatunya.

"Hae, kau mau kemana?" ia bertanya penasaran.

"Bukan urusanmu" jawabnya datar dan langsung pergi keluar.

Attention Not FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang