Bab 11

472 44 14
                                    

Donghae memperhatikan Hyukjae yang tengah membersihkan taman halaman belakang rumah keluarga Lee. Pemuda itu bingung kenapa Hyukjae yang melakukannya, bukankah setiap akhir pekan akan ada tukang kebun panggilan yang melakukannya. Ini kenapa saudaranya yang mengerjakan pekerjaan yang berat itu, apalagi di siang hari dengan sinar matahari yang terik.

Hyukjae baru saja menjalani operasi seperti dirinya, harusnya ia banyak istirahat untuk masa penyembuhan bukannya malah melakukan hal yang bisa menyakiti dirinya seperti itu.

"Lebih baik aku mengajaknya bermain bersama saja"

Saat kakinya hendak melangkah ke taman, sayup-sayup ia mendengar suara sang ibu memanggil namanya.

"Hae_ahh kemari sayang"

Haeun berteriak saat melihat anaknya ingin ke taman belakang. Ia sudah tahu jika Donghae akan melarang Hyukjae melakukan pekerjaan yang tadi di suruhnya. Untuk mencegahnya akhirnya Haeun menyuruh Donghae mendekatinya.

"Ne eomma"

Donghae datang mendekati dirinya yang tengah sibuk dengan panggangan di depannya.

"Ada apa eomma memanggil Hae?"

"Hae, eomma membuat beberapa cookies untukmu. Cobalah selagi hangat eumm.."

Haeun menyodorkan sebuah cookies yang masih hangat kehadapan sang anak.

Donghae menerima kue itu sebelum memasukkan ke dalam mulutnya.

"Bagaimana Hae, enak tidak? Ini resep baru yang eomma coba" tanya nya harap-harap cemas.

"Eumm..enak sekali eomma, seperti biasa kue buatan eomma sangat enak. Hae suka" ujar Donghae dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Nahh kalau begitu ini bawa kue ini ke kamarmu. Kau masih harus beristirahat agar cepat pulih"

Haeun memasukkan beberapa kue kedalam toples dan menyodorkannya ke hadapan sang anak.

"Ok eomma. Kalau gitu Hae panggil Hyukie dulu. Hae ingin mengajaknya bermain playstation bersama" ujar Donghae. Namun suara sang ibu menghentikan langkahnya.

"Hae lebih baik kau ke kamarmu dulu. Biar eomma yang memanggil Hyukie ya"

"Baiklah kalau begitu Hae ke kamar dulu"





~

Hyukjae mengusap peluh yang mengucur di dahinya. Siang ini begitu terik, namun ia harus rela mengerjakan pekerjaan yang di suruh oleh sang ibu. Sudah hampir 2 jam ia berpanas-panasan membersihkan taman bunga milik ibunya.

Saat akan memindahkan pot bunga yang lumayan besar Hyukjae mengerang pelan dan memegangi perutnya.

"Akhh....sakit"

Hyukjae langsung menyingkap kaos yang di kenakannya. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat darah yang kembali merembes dari bekas jahitannya.

"Astaga kenapa berdarah lagi? Ini pasti karena aku terlalu banyak mengangkat barang berat. Aku harus bagaimana?" ujarnya bingung. Ia semakin panik saat melihat darahnya merembes keluar kaos yang di kenakannya.

Haeun mendekati Hyukjae yang masih menunduk memunggungi dirinya.

"Kenapa malah bersantai. Apa pekerjaanmu sudah selesai eohh?" ujarnya sinis.

Hyukjae segera berbalik begitu mendengar suara Haeun. Ia kembali menunduk dan berusaha menutupi kaosnya yang terkena darah.

"Tidak nyonya, akan aku lanjutkan semuanya" ujar Hyukjae takut. Sungguh ia sangat takut melihat tatapan tajam Haeun.

Attention Not FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang