Bab 7

438 49 18
                                    

"Arghhh... Maafkan aku..." lirihnya sebelum kesadarannya terenggut.

Di waktu yang sama.

Sungjae dan Haeun tengah berada di taksi yang akan mengantar kan mereka dari bandara menuju ke rumah mereka. Namun tiba tiba taksi yang di tumpangi mereka berhenti.

"Kenapa berhenti pak" tanya Haeun heran kepada supir taksi.

"Seperti nya ada kecelakaan lalu lintas nyonya. Maaf nyonya perjalanan anda menjadi terganggu" jawab sang supir taksi meminta maaf.

"Tidak apa apa pak" jawab Haeun.

Sedangkan Sungjae tengah sibuk dengan ponsel di tangan nya. Pria itu seperti nya tengah berusaha menghubungi seseorang.

Tidak ada selang 5 menit mobil taksi yang mereka tumpangi kembali berjalan. Haeun memperhatikan jalanan bekas kecelakaan tersebut dengan prihatin. Dapat di lihat nya sebuah mobil box yang bagian depan sudah ringsek. Dan berapa orang polisi yang tengah menginterogasi seorang laki laki paruh baya, mungkin itu sang supir dari mobil box tersebut. Tidak jauh dari tempat mobil box itu ia bisa melihat beberapa tim medis tengah membawa tandu berisi seorang korban menuju sebuah ambulance yang sudah terparkir. Mungkin korban tabrakan mobil tadi.

"Apa yang kau lihat sayang?" tanya Sungjae saat melihat sang istri tengah memperhatikan jalanan bekas kecelakaan itu.

"Tidak ada yeobo. Aku hanya sedikit ngeri melihat bekas kecelakaan itu"

"Kalau kau ngeri kenapa malah di lihat hemm?" tanya Sungjae heran.

"Aku hanya jadi mengingat Donghae kita ketika jatuh dari motor nya sebulan lalu" jelas haeun. Melihat kecelakaan ia jadi mengingat kecelakaan yang menimpa putra nya.

"Ahhh...anak itu. Dia celaka karena ulah nya sendiri. Anak nakal itu bahkan tidak mengangkat telfonku" kesal Sungjae. Pasal nya ia menghubungi kedua putra nya namun tidak ada satupun panggilan nya yang terjawab.

"Apa kau sudah menghubungi Hyukie juga?" tanya haeun. Biasa nya anak angkat mereka itu sangat rajin menghubungi mereka dari pada Donghae.

Sungjae menggeleng.

"Nomor Hyukie malah tidak aktif"

"Sudahlah kita kejut kan mereka saja jika mereka tidak ada yang mengangkat telfon mu" putus Haeun.

~

Kyuhyun tengah membantu Donghae berbaring di sofa ruang tengah. Setelah insiden kabur nya Hyukjae niat Kyuhyun ingin mengejar Hyukjae dan memberi pelajaran pada pemuda itu terhalang karena Donghae yang lebih membutuhkan bantuan diri nya. Akhir nya ia disini menemani Donghae yang tengah terlelap karena efek obat yang di minum pemuda itu.

"Kau benar Hae anak itu harus di adukan kepada orang tua mu karena ingin melenyapkan dirimu. Aku juga tidak terima dengan hinaan dari nya yang sudah berani mengataiku idiot" monolog Kyuhyun pada diri nya sendiri. Tangan pemuda itu terkepal erat.

Ting...tong..

Suara bell rumah Donghae mengagetkan Kyuhyun yang hampir terlelap. Ternyata suara bel itu juga membangun kan Donghae dari tidur singkat nya.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini. Apa anak sialan itu kembali" ujar Kyuhyun.

"Tolong kau bukakan kyu" ucap Donghae.

Tanpa menunggu lama Kyuhyun segera membuka pintu dan cukup terkejut saat melihat Sungjae dan haeun yang sudah berdiri dengan beberapa koper di dekat pasangan suami istri itu.

"Paman..bibi.. Kalian sudah sampai" ucap nya.

"Iya kyu kami baru sampai. Di mana Donghae dan Hyukjae?" tanya Haeun saat tidak melihat salah satu putra nya.

Attention Not FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang