Bab 9

447 46 10
                                    

"Soal si pendonor, dia...."

...

"Pendonor juga selamat. Dia tergolong kuat karena usianya juga yang masih sangat muda. Keadaannya juga sudah stabil"

"Syukurlah... Apa kami bisa melihatnya dok?"

Donghae sangat penasaran pada sosok yang telah begitu baik mendonorkan ginjalnya untuk Hyukjae.

"Beliau memang ingin merahasiakan hal ini dari keluarga pasien, tapi kalian bisa melihatnya setelah ini. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter Yoo.

"Hae, kau kenapa?" tanya Sungjae melihat sang anak yang tampak sedang cemas.

"Entahlah appa, perasaan Hae sedikit tidak enak" jawab Donghae ragu.

Tidak berapa lama brankar yang berisi Hyukjae didorong keluar ruang operasi. Orang tuanya dan Donghae menghampiri brankar tersebut melihat Hyukjae yang masih menutup matanya namun terlihat lebih segar.

Mereka pun membiarkan brankar itu dibawa ke ruang perawatan biasa, tidak ada satupun dari mereka yang mengikutinya karena mereka menunggu sosok si pendonor.

Tak berselang lama brankar yang berisi si pendonor itu keluar.

Alangkah terkejutnya mereka saat melihat bahwa yang tertidur adalah Kyuhyun. Si pendonor baik hati itu Kyuhyun.

"Kyuhyun~ah...." lirih Donghae menyerupai bisikan. Sungguh ini sangat mengejutkannya. Ia baru sadar mengapa anak itu tidak bisa dihubungi sejak semalam.

Sama halnya dengan Donghae, kedua orang tuanya pun terkejut mengetahui bahwa Kyuhyun dengan tulus memberikan ginjalnya untuk Hyukjae.

"Mohon maaf tuan, nyonya pasien harus segera dibawa ke ruang perawatan" ucap salah satu perawat yang membuat mereka membiarkan brankar itu kembali didorong.

Donghae berjalan mundur dan menduduki kursi di belakangnya, tatapan matanya masih kosong.

"Hae...kau baik-baik saja?" tanya Haeun khawatir.

"Eomma, kenapa harus Kyu?" tanya Donghae kepada sang ibu.

Haeun terdiam. Ia mengerti perasaan Donghae. Mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil dan sekarang melihat Kyuhyun tidak berdaya tentunya membuat Donghae sedih.

"Kyu pasti punya alasan. Kita Doakan saja yang terbaik untuknya" ucap Haeun memberikan kekuatan bagi sang anak.





~

Malam hari ini Donghae berada di kamar rawat Kyuhyun. Sedangkan orang tuanya sedang menjaga Hyukjae.

"Kyuhyun~ah... Aku tak menyangka kau mempunyai hati setulus ini. Demi bisa melihat ku bahagia kau sampai berkorban seperti ini. Aku minta maaf dan aku sangat berterima kasih padamu" ucap Donghae menggenggam lembut tangan sang sahabat.

Ia merasa jika jemari yang ada di genggamannya pun bergerak diikuti matanya yang kemudian terbuka.

"Kyu.. Kau sadar" ucapnya lega.

"Hae..." panggil Kyuhyun lemah.

"Apa operasinya berhasil?"

"Iya Kyu operasinya berhasil. Tapi Hyukjae belum sadarkan diri. Kyu, kenapa kau melakukan ini?" tanya Donghae.

Kyuhyun tersenyum sejenak sebelum menjawab pertanyaan sang sahabat.

"Aku ingin kau bahagia Hae. Aku sudah bosan melihatmu menderita, makanya aku melakukan hal ini. Aku memang tidak begitu menyukai anak itu, ini semua aku lakukan demi dirimu Hae" ucap Kyuhyun tulus.

Attention Not FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang