Bab 8

413 46 23
                                    


Keesokan harinya dokter melakukan tes kepada Sungjae, Haeun dan Donghae.

Saat ini giliran Donghae yang akan melakukan tes. Awalnya ia menolak mentah-mentah ketika ayahnya menyuruhnya melakukan tes. Namun setelah ibunya memberikan pengertian, akhirnya dengan terpaksa ia pun melakukannya.

Pemuda itu memandang seorang dokter yang tengah melakukan pemeriksaan kepadanya. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter tersebut memandang Donghae sebentar.

"Apakah anda memiliki penyakit lain pada tubuh anda tuan?" tanyanya memastikan.

Donghae gugup. Namun kali ini ia tidak bisa berbohong.

"Iya dok. Paru-paru saya memang sedikit bermasalah" jawab nya jujur.

Dokter itu mengangguk mengerti.

"Apakah anda tau jika anda tidak bisa melakukan transplantasi ini karena anda sendiri memiliki penyakit?" tanya sang dokter.

Donghae menggelengkan kepalanya.

"Saya tidak tau dokter"

"Begini, anda tidak bisa melakukan transplantasi ini sekalipun hasil tes menunjukkan jika anda cocok karena anda sendiri memiliki penyakit. Jika anda tetap melakukannya maka itu akan membahayakan keselamatan diri anda sendiri" terang dokter tersebut.

"Dan saya sarankan kepada anda untuk segera melakukan pengobatan sebelum semuanya terlambat" lanjut nya.

Donghae terdiam mendengarkan penjelasan dokter yang memeriksa nya. Tiba-tiba ia merasa takut dan bingung.




~

Donghae memasuki ruang ICU tempat Hyukjae dirawat. Sebenarnya hyukjae masih belum bisa dijenguk namun karena kekeras kepalaan Donghae dan sedikit memberi alasan kepada suster, akhirnya ia pun di izinkan menjenguk. Dengan syarat tidak boleh terlalu lama. Donghae menyetujuinya, ia juga tak ingin tertangkap basah oleh kedua orang tuanya ketika menjenguk Hyukjae.

Ketika menjejaki ruang perawatan instesif itu, Donghae disuguhkan bau obat-obatan dan pemandangan yang menyayat hati. Hyukjae yang biasanya terlihat menyebalkan di matanya kini terlihat begitu menyedihkan. Badan pemuda itu dipenuhi alat alat kedokteran untuk menopang hidupnya.

"Hai Hyuk...bagaimana keadaan mu?" mulainya.

"Kau tau aku begitu bahagia ketika melihatmu dalam keadaan seperti ini. Aku sangat ingin menertawakanmu. Namun aku tidak bisa melakukannya. Walau kau pernah ingin menghabisi diriku tapi aku tetap tidak tega membiarkanmu menderita seperti ini. Aku menyayangimu Hyuk. Dan semoga saja hasil tes itu cocok Hyuk, mari kita berjuang bersama. Aku tidak ingin kehilanganmu" ucap Donghae.




~

Hari ini hasil tes itu keluar. Sungjae terlihat mondar mandir depan ruang laboratorium. Sedang Haeun tengah duduk di salah satu kursi tunggu yang tidak jauh dari sang suami.

Klekk...

Pintu ruang laboratorium terbuka. Seorang dokter mendekati Sungjae dengan kertas di tangannya.

"Bagaimana hasilnya dokter?" tanyanya tidak sabaran.

"Mari kita bicarakan ini di ruangan saya Tuan"





~

Saat ini Kyuhyun tengah menemani Donghae di rumah pemuda itu.

"Kyu, aku takut jika di antara kami tidak ada yang cocok. Kau tau kan jika anak itu bukan anak kandung appa dan eomma" keluh Donghae.

Attention Not FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang