02

230 31 6
                                    

- • Love Instruments • -


Seorang namja tinggi yang baru selesai dengan urusannya pun hendak menuju kelasnya namun tiba - tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang.

Yang ditabrak oleh si mungil pun kaget lalu segera berbalik untuk melihat siapa yang telah menabraknya.

"Yaaa!" Hardik si namja tinggi karena refleks

"M-maafkan aku... A-aku tidak sengaja.. sungguh" Tutur beakhyun dengan nada takut.

Namja tinggi itu pun terdiam sebentar memandangi namja yang lebih kecil itu karena terpanah dengan wajahnya yang begitu cantik mengalahkan seorang yeoja, sikapnya yang terlihat gugup menambah kesan imut dan itu terlihat sangat menggemaskan baginya.

"Tak apa.. what's your name sweetie?"

"B-baekhyun... Byun Baekhyun"
Jawab si mungil takut - takut.

"Tenanglah aku tidak akan memakan mu.. jadi tidak perlu takut." Kata yang lebih tinggi menenangkan dengan senyuman hangat.

"Aku Chanyeol, Park Chanyeol.. kau bisa memanggil ku Chanyeol"

"Kau terlihat tergesa - gesa.. sepertinya kau anak baru.. apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku sedang mencari kelasku.. namun aku tidak dapat menemukannya, padahal aku sudah mengikuti petunjuk di papan yang ada di depan, jadi aku terus berlari menyusuri hall sampai sini" Jelas si mungil panjang lebar.

"Ini adalah tempat siswa - siswi yang berada di tingkat akhir, tempatmu bukan di sini.."

"Ahh begitu rupanya.. kalau begitu apakah kau tau dimana kelas 10-C berada?" Tanya si mungil.

"Tentu aku akan mengantar mu.. kajja"

Baekhyun hanya mengangguk dan berjalan berdampingan dengan Chanyeol.

Huaaaaaa dia tampan sekali.. dia juga terlihat baik.. sepertinya dia adalah sunbae.. dan eum... Abs yang tercetak pada seragamnya yang agak sempit..... Ahhhhhhh apa yang kau pikirkan baekkie kau harus berhenti sekarang juga!!

Baekhyun membatin ria membayangkan pria tinggi yang berada di sampingnya dengan muka yang memerah seperti udang rebus.

Chanyeol yang diam diam memperhatikan baekhyun yang bertingkah aneh pun membranikan diri bertanya.

"mukamu terlihat merah.. apa kau sedang sakit?"

Baekhyun pun tersadar dari imajinasinya menjadi semakin gugup karena Chanyeol menyadari mukanya yang memerah.

"A-aku.. b-baik - baik saja sunbae"
Jawab baekhyun dengan sangat gugup.

"Benarkah? Mukamu merah dan dahimu berkeringat.. kau yakin kau baik - baik saja?"

"A-ah.. ini karena habis berlari tadi ehe.." Jawab si mungil ber bohong, padahal jelas sekali terlihat kalau dia sedang merona karena malu.

"Baiklah.." Chanyeol menanggapi seadanya.

Keduanya pun kembali terdiam. Sepanjang menelusuri hall beberapa siswa - siswi terlihat memandangi mereka serta berbisik - bisik membuat bermacam macam asumsi mengenai mereka. Ada yang mengagumi mereka berdua karena mereka terlihat serasi, ada yang patah hati karena uke idaman mereka berjalan berdampingan dengan orang lain dan ada juga beberapa siswi penggemar Chanyeol yang tidak suka melihat baekhyun si anak baru berjalan dengan Chanyeol.

Merasa diperhatikan, baekhyun hanya menunduk dan terus berjalan dengan Chanyeol yang masih berjalan di sampingnya.

'Huh apa siswa siswi di sini senang sekali bergosip? seperti tidak ada pekerjaan lain saja selain membicarakan orang' Kesal Baekhyun dalam hati.

Love InstrumentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang