- • Love Instruments • -
Bugh
"Baekhyunn!!" Teriaknya panik.
Tanpa memperdulikan orang sekitar, ia langsung berlari menuju panggung. Yang ada pada pikirannya saat ini adalah malaikatnya yang sedang tidak dalam keadaan yang baik dan Baekhyun membutuhkan dirinya.
Chanyeol membawa Baekhyun dalap dekapannya sambil meneteskan airmatanya.
"Baekhyun.. Baekhyunie sayang.. aku di sini eoh? Aku di sini sayang.. bertahanlah"
Soojung dan Luhan juga meneteskan airmata mereka melihat sahabat kesayangan mereka sedang terkulai lemah dalam pelukan Chanyeol.
Taeyeon menangis terseduh - seduh melihat putra manisnya sedang dalam keadaan tak sadarkan diri, membawa dirinya ke dalam pelukan anak sulungnya.
•••
614.Kamar di mana Baekhyun di rawat.
Soojung dan Luhan juga berada di sana. Mereka adalah definisi sahabat yang setia.
"Baekhyuniee.. sadarlah ku mohon.. kita akan ke kedai es krim eoh? bukalah mata mu.." Ucapnya sendu. Sedaritadi Chanyeol tetap setia menunggu kekasih mungilnya sadar sambil menggengam tangannya.
"Nak.. ayo keluar sebentar.. aku ingin bicara denganmu.." Ucap Taeyeon lembut.
"N-ne eomonim.. tapi Baekhyun..?"
"Aku akan menjaganya.. tenanglah.." sahut Eunwoo.
"Baiklah.." Pasrah Chanyeol yang sebenarnya ingin terus menemani kekasihnya.
Hening..
"Jadi kau kekasih Baekhyun?" Taeyeon memulai pembicaraan.
"N-ne eomonim.." jawabnya sedikit gugup karena ini pertama kali Chanyeol bertemu dengan ibunya Baekhyun.
"Apa kau sungguh mencintai anakku?" Taeyon bertanya dengan nada sendu.
"Sangat.. dia adalah duniaku.. dia segalanya untukku" Ucapnya mantap.
Taeyeon kini menghadap Chanyeol serta menggenggam kedua tangannya.
"Sejak pertamakali melihatmu dan caramu memperlakukan Baekhyun tadi, aku sudah tau bahwa kau adalah orang yang tepat untuknya."
"D-dia mengidap kanker darah dan sudah menyerang sistem saraf dan otaknya.." jelas Taeyeon sambil terisak.
Deg
Taeyeon menitikan airmatanya tak kuasa menceritakkan penyakit mematikkan anaknya.
"Maka ku mohon.. kau adalah harapan ku satu - satunya.. dokter bilang dia dapat sembuh jika keinginan untuk hidupnya kuat.. jadi maukah kau membantunya melewati semua ini?"
Tanpa sadar Chanyeol airmatanya telah mengalir membasahi wajahnya. Chanyeol tak tahu bahwa penyakit yang diderita kekasih mungilnya begitu parah.
Jadi ini alasan mengapa Baekhyun sering mengeluh sakit yang teramat sangat pada kepalanya, darah yang tiba - tiba mengalir dari hidungnya, serta kaku dan mati rasa yang sering terjadi padanya.
Takdir yang mempersatukan mereka dan kini ingin memisahkan mereka. Apakah takdir sedang mempermainkan mereka? Ataukah ini ujian dari Tuhan untuk menguji seberapa kuat cinta mereka dab seberapa kuat mereka dapat bertahan.
Chanyeol menatap mata wanita yang adalah ibu kekasihnya dan yang sudah ia anggap ibunya sendiri.
"Aku akan menemaninya hingga waktu yang diberikan kepadaku habis" Ucapnya pasti meyakinkan Taeyeon.
Taeyeon memeluk Chanyeol sambil meneteskan airmatanya haru.
Sungguh Tuhan mengirimkan orang yang sangat tepat untuk putra tercintanya.
•••
"Eungh~" lenguh Baekhyun tersadar dari tidurnya."Y-yeolie" lirihnya.
"Baekhyun? Aku di sini sayang.. aku disini.. apa yang kau rasakan hm?" Tanyanya lembut sambil merapihkan poni si mungil.
"Sedikit pusing.." cicitnya lemah.
"Istirahatlah.. aku akan menemani mu di sini.." Ucapnya sambil mengecup punggung tangan si mungil dengan lembut.
"Hiks.. hiks.. yeollie" Baekhyun tiba - tiba terisak.
"Ada apa baby? Kenapa menangis heum? ada yang sakit?" Chanyeol memposisikan dirinya di samping Baekhyun dan membawanya kedalam pelukan hangatnya.
"A-aku takut hiks.." Baekhyun masih terisak pada dada bidang sang kekasih.
"Shhh.. jangan takut heum? Aku akan selalu menjagamu.. kau akan baik - baik saja.." Ucapnya lembut sambil mengusap punggung bergetar si mungil tak lupa memberi kecupan - kecupan pada pucuk kepalanya.
"Yeollie janji tidak akan meninggalkan ku?" Tanya si mungil kini menatap matanya penuh harap.
"Aku janji.. aku tidak akan pernah meninggalkanmu" jawabnya dengan senyuman. 'justru aku yang takut kalau kau akan meninggalkan diriku'
Cup~
Chanyeol memberikan kecupan pada bibir si mungil. Chanyeol menahan kecupan itu sedikit lama kemudian melumat bibir itu dengan lembut. Tak ada nafsu di dalamnya. Chanyeol menyalurkan seluruh rasa sayang dan kehangatan pada si mungil melalui ciuman itu.
"Kita akan melewati semua ini bersama.."
Ucapnya memberi kepastian.Si mungil mengangguk sambil tersenyum kemudian kembali membawa dirinya masuk kedalam pelukan hangan sang kekasih.
'Aku mohon jangan ambil malaikatku. Aku akan melakukan apapun agar bisa tetap bersama dirinya. Jika ini cobaan, ku mohon lalukanlah. Dia terlalu rapuh untuk menanggung ini semua.
Jika ini adalah hukuman atas kesalahan ku di masa lampau, biarkanlah aku yang menanggungnya. Jika ini hukuman atas kesalahannya, biarlah aku juga yang menanggungnya.
Meskipun sangat mahal, aku akan membayar harga yang mahal itu agar bisa tetap bersama dengan dirinya.'
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Instruments
RomanceCHANBAEK [END] "Life is a song, and Love is the music" - bbh "Life is precious, cherish every moment and hold your loved ones close" - pcy [Warning!!] bxb yaoi